BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Troponema Pallidum. Penularan melalui kontak seksual, melalui kontak langsung dan kongenital sifilis (melalui ibu ke anak dalam uterus)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Troponema Pallidum. Penularan melalui kontak seksual, melalui kontak langsung dan kongenital sifilis (melalui ibu ke anak dalam uterus)
Gejela dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan ; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut Peniru Besar
karena sering dikira penyakit lainnya. Data yang dilansir Departemen
Kesehatan menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000 10.000 kasus
per tahun. Sementar di Cina, laporan menunjukkan jumlah kasus yang
diaporkan naik dari 0,2 per 10.000 jiwa pada tahun 1993 menjadi 5,7
kasus per 100.000 jiwa pada tahun 2005. di Amerika Serikat, dilaporkan
sekitar 36.00 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya
diperkirakan lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada
lelaki.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Dapat mengidentifikasi dan mendeteksi secara dini penyakit sifilis pada bumil, bulin dan nifas.
2. Tujuan Khusus
- Dapat mengetahui pengertian sifilis
- Dapat mengetahui penyebab dan gejala
- Mengetahui pengobatan dan penanganannya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS SIFILIS
(Lues Raja Singa)
A. Pengertian Sifilis
Penyakit kelamin yang
bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakiti ini mulai
menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat
menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, saraf
dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya.
Sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering
disebut sebagai Lues Raja Singa.
B. Etiologi
- Kuman Penyebabnya : Treponema pallidum
- Perantara : Manusia
- Cara Penularan : Kontak seksual, Ibu kepada bayinya
- Tempat Kuman Masuk : Penis, vagina, anus, mulut, dan transfusi
- Tempat Kuman Keluar : Penis, vagina, mulut, dan ibu hamil kepada
bayinya.
C. Gejala Klinis
Masa inkubasi antara 1090 hari, dngan gejala:
Tahap 1
9-90 hari setelah
terinfeksi. Timbul: luka kecil, bundar dan tidak sakit chancre-
tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak langsung dengan penderita.
Chancre tempat masuknya penyakit hampir selalu munci di dalam dan
sekitar genetalia, anus bahkan mulut. Pada kasus yang tidak dibobati
(sampai tahai 1 berakhir), setelah beberapa minggu, chancre akan
menghilang tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita.
Tahap 2
1-2 bulan kemudian,
muncul gejala lain: sakit tenggorokan, sakit pada bagian dalam mulut,
nyeri otot, dmam, lesu, rambut rontok dan terdapat bintil. Beberapa
bulan kemudian akan menghilang. Sejumlah orang tidak mengalami gejala
lanjutan.
Tahap 3
Dikenal sebagai tahap
akhir sifilis. Pada fase ini chancre telah menimbulkan kerusakan fatal
dalam tubuh penderita. Dalam stase ini akan muncul gejala: kebutaan,
tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh dan
gila. Tahap letal.
D. Cara Penularan
Harus terjadi kontak
langsung dengan kulit orang yang telah terinfeksi disertai dengan lesi
infeksi sehingga bakteri bisa masuk ke tubuh manusia. Pada saat
melakukan hubungan seksual (misal) bakteri memasuki vagina melalui
sepalut lendir dalam vagina, anus atau mulut melalui lubang kecil.
Sifilis sangan infeksius pada tahap 1 dan 2. selain juga dapat
disebarkan per-plasenta.
E. Sifilis Yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan
Apabila infeksi pada
kehamilan karena tidak melakukan pemeriksaan antenatal yang adekuat
akan mempunyai pengaruh buruk pada janin. Dapat menyebabkan kematian
janin, partus immaturus, dan partus prematurus, dan dapat juga di
dapatkan gejala-gejala sifilis kongenital.
Pada persalinan tampak janin ataupun plasenta yang hidropik (Sarqono, 2007).
F. Pengobatan
Pengobatan sifilis dalam kehamilan yaitu dengan penisilin.
1 kali penyuntikan
penisilin dirasa telah cukup adekuat, meski beberapa penderita
memerlukan 1-3 kali injeksi penisilin. Dokter akan meminta penderita
yang telah menjalani medikasi untuk melakukan tes darah setahun
kedepan, dimaksudkan untuk memastikan bakteri telah lisis dari tubuh
penderita. Menerapkan pola hubungan seksual yang sehat dan aman. Bagi
penderita yang alergi penisilin, dapat diganti dengan eritromycine atau
tetrasiklin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifilis merupakan
infeksi kronik menular yang disebabkan oleh bakteri troponema pallidum,
menginfeksi dan masuk ke tubuh penderita kemudian merusaknya.
Pengobatan sifilis efektif diberikan antibiotik penicilin.
B. Saran
Bagi ibu hamil
diharapkan untuk melakukan pemeriksaan Antenatal minimal 4 x selama
kehamilan agar dapat mendeteksi dini komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://onlinelibraryfree.com/
Sarwono Prawirohardjo, 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBPS
Sarwono Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Kedua, Jakarta. YBPS
Prof. R. Suleman
Sastrawinata, 1981. Obstetri Patologi Bagian Obstetri dan Ginekologi.
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Prof. R. Rusram Mochtar, MPH, Sinopsis Obtetri, Penerbit buku kedokteran, EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar