PERSIAPAN ALAT
- Perlak
- Kapas sublimat/ desinfektan
- Bethadine
- Pinset Anatomis/ Sarung tangan
- Kassa Steril
- Lidi Kapas
- Selimut extra duk/ pembalut wanita/ pakaian dalam bersih
- Pispot
- Bengkok
- Botol air cebok
- Sampiran
PERSIAPAN PASIEN
- Dekatkan Alat-alat
- Menjelaskan Tindakan
- Memasang sampiran (Provasi)
- Atur posisi klien
PROSEDUR KERJA
- Mencuci tangan
- Mengganti selimut
- Membuka pakaian bawah, posisi lutut ditekuk, memasang alas (perlak), sorongkan
pispot
- Dekatkan bengkok
- Membuka daerah vulva dan menyiramnya dengan air desinfektan
- Membersihkan labia mayora, minora (daerah vulva) dari arah atas ke bawah dengan
kapas sublimat
- Keringkan dan angkat pispot
- Beri bethadine/ kassa bethadine pada daerah perineum (bila ada luka episiotomi)
- pasang pembalut dan pakaian bawah
- Angkat pengalas
- Bereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Catat respon klien
selamat datang
Kampus ku
Pesan Kami
DATA
Postingan
Komentar
Komentar
Total Tayangan Halaman
Like Facebook
Selasa, 20 September 2011
Up Hecting/ Mengangkat Jahitan
LAngkah-langkah perawatan/ up hecting
PERSIAPAN ALAT
1 Hekting set
2 Kasa steril/ plester
3 Betadine 10%
4 Bengkok
5 Menjelaskan tindakan
6 Mengatur posisi
7 Mencuci tangan
8 Angkat balutan, lepas plester
9 Balutan dibuang ke bengkok
10 Observasi luka jahitan bila luka kering jahitan dibuka menggunakan pinset cirurgis dan gunting up hekting/ lurus sambil menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam.
11 Benang jahitan dibuang kedalam bengkok
12 Tutup luka dengan kasa steril menggunanakan betadine
13 Lalu fiksasi dengan plester
14 Bersihkan alat
15 Mencuci tangan
PERSIAPAN ALAT
1 Hekting set
2 Kasa steril/ plester
3 Betadine 10%
4 Bengkok
5 Menjelaskan tindakan
6 Mengatur posisi
7 Mencuci tangan
8 Angkat balutan, lepas plester
9 Balutan dibuang ke bengkok
10 Observasi luka jahitan bila luka kering jahitan dibuka menggunakan pinset cirurgis dan gunting up hekting/ lurus sambil menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam.
11 Benang jahitan dibuang kedalam bengkok
12 Tutup luka dengan kasa steril menggunanakan betadine
13 Lalu fiksasi dengan plester
14 Bersihkan alat
15 Mencuci tangan
PERAWATAN LUKA
Peralatan steril
1. Pinset anatomis 2bh/ sarung tangan
2. Pinset cirurgis 1bh
3. Kom kecil 2bh
4. Gunting lurus (bila diperlukan)
5. Kasa steril
6. Kapas lidi
7. Betadine 10% dalam tempatnya
8. NaCl 0.9% / rivanol
Peralatan tidak steril
1. Gunting perban
2. Plester / perban gulung
3. Perlak
4. Bengkok
5. Wash bensin
PERSIAPAN PASIEN
1. Menjelaskan tindakan
2. Perhatikan privacy pasien
3. Mengatur posisi
PROSEDUR KERJA
1. Peralatan didekatkan
2. Mencuci tangan
3. Perlak dipasang di daerah yang luka, bengkok di dekatkan (dari arah dalam
keluar) dan bila balutan menggunakan perban dibuka dengan gunting.
4. Balutan dibuang ke bengkok menggunakan pinset cirurgis
5. Pinset cirurgis yang telah dipakai disimpan ke dalam bengkok
6. Bersihkan luka dengan kasa steril yang sudah dibasahi oleh antiseptic (NaCl 0.9%
/ rivanol) menggunakan pinset anatomis dari arah atas ke bawah dan dari dalam ke
luar, kasa kotor dibuang ke bengkok keringkan lika dengan kasa steril sampai
kering, serat kasa jangan sampai melekat pada luka.
7. Luka ditutup dengan kasa yang diberikan betadine 10%, luka ditutup lagi dengan
kasa steril, fiksasi menggunakan plester/ dibalut dengan perban.
8. Mengatur posisi pasien kembali
9. Peralatan dibersihkan/dirapihkan
10. Cuci tangan
11. Catat respon pasien
Askep Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh, perubahan
Pengertian :
Keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan :
Mengatasi masalah kekurangan asupan nutrisi.
Kriteria :
- Berat badan stabil atau meningkat
- Porsi makan habis
- Nafsu makan meningkat
- Hasil laboratorium indicator statys nutrisi dalam rentang normal (Hb, Albumin, Glukosa)
Diagnosa Keperawatan :
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d kelemahan otot menelan dan penurunan kesadaran
- Risiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d. peningkatan metabolisme dan anoreksia
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d gangguan absorpsi nutrient dan hipermetabolik
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d anoreksia, gangguan digesti dan absorpsi nutrient
Tindakan Keperawatan :
- Kaji factor yang menyebabkan anorexia, mual/ muntah
- Kaji dan dokumentasikan derajat kesulitan menelan
- Timbang BB tiap hari
- Lakukan oral hygiene
- Berikan makanan selagi hangat
- Berikan makan porsi kecil tapi sering
- Hindari prosedur invasive sebelum makan
- Bantu makan sesuai kebutuhan kalori harian
- Monitor hasil laboratorium khususnya albumin, Hb, glukosa
- Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai dan pentingnya nutrisi bagi tubuh klien.
Kolaborasi :
- Pasang NGT sesuai program medis
- Berikan makanan per sonde sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan nutrisi parenteral atau albumin per Iv sesuai program
Keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan :
Mengatasi masalah kekurangan asupan nutrisi.
Kriteria :
- Berat badan stabil atau meningkat
- Porsi makan habis
- Nafsu makan meningkat
- Hasil laboratorium indicator statys nutrisi dalam rentang normal (Hb, Albumin, Glukosa)
Diagnosa Keperawatan :
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d kelemahan otot menelan dan penurunan kesadaran
- Risiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d. peningkatan metabolisme dan anoreksia
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d gangguan absorpsi nutrient dan hipermetabolik
- Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d anoreksia, gangguan digesti dan absorpsi nutrient
Tindakan Keperawatan :
- Kaji factor yang menyebabkan anorexia, mual/ muntah
- Kaji dan dokumentasikan derajat kesulitan menelan
- Timbang BB tiap hari
- Lakukan oral hygiene
- Berikan makanan selagi hangat
- Berikan makan porsi kecil tapi sering
- Hindari prosedur invasive sebelum makan
- Bantu makan sesuai kebutuhan kalori harian
- Monitor hasil laboratorium khususnya albumin, Hb, glukosa
- Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai dan pentingnya nutrisi bagi tubuh klien.
Kolaborasi :
- Pasang NGT sesuai program medis
- Berikan makanan per sonde sesuai program
- Berikan terapi medikamentosa sesuai program
- Berikan nutrisi parenteral atau albumin per Iv sesuai program
Senin, 19 September 2011
Moch. Wahyu NC
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) DIARE
SATUAN ACARA PENGAJARAN
POKOK BAHASAN : PENKES DIARE PADA ANAK
SUB POKOK BAHASAN : PENJELASAN, PENCEGAHAN, DAN
TINDAKAN PADA PENYAKIT DIARE
WAKTU : 30 menit
SASARAN : Keluarga
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberi penyuluhan, klien mampu memahami tentang diare.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 X 30 menit keluarga
dapat :
1. Menjelaskan pengertian diare, penyebab diare dan bahaya diare
2. Menjelaskan bagaimana mengatasi diare
3. Menentukan kapan seorang anak yang menderita diare perlu dibawa ke puskesmas
4. Menjelaskan bagaimana mencegah diare pada anak
5. Membuat LGG (Larutan Gula Garam) dengan benar.
3. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO | TAHAP | WAKTU | KEGIATAN | MEDIA | |
Perawat | Peserta | ||||
1. | Pembukaan | 5 menit | · Memberikan salam · Perkenalan · Memberitahu kontrak waktu · Menjelaskan tujuan tentang pemberian penkes · Validasi data | · Menjawab salam · memperhatikan | |
2. | Pelaksanaan | 20 menit | · Perawat menjelaskan pengertian diare, penyebab diare, Perawat menjelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan diare, cara mengatasi diare, tanda-tanda dehidrasi, penanganan diare. · Perawat mendemonstrasikan pembuatan LGG. · Perawat memberi kesempatan mendemonstrasikan pembuatan LGG | · keluarga memperhatikan penjelasan tentang diare. · keluarga menanyakan tentang hal-hal yang belum jelas · keluarga memperhatikan · keluarga mendemonstrasikan cara membuat LGG (Larutan gula garam) | · Leaflet · Peralatan pembuatan LGG |
3. | Penutup | 5 menit | · Memberikan evaluasi · Memberikan salam penutup | · Keluarga kooperatif · Menjawab salam | |
4. METODE
a) Ceramah
b) Tanya Jawab
c) Demonstrasi
5. SETTING TEMPAT DAN WAKTU

A.
Penyaji

B.
Observer

C. Keluarga
Hari, Tanggal : Senin , 14 Desember 2009
Pukul : 16.00 WIB
6. EVALUASI
a. Struktur
o Membut SAP
§ Pada tanggal 13 Oktober 2009, Jam 11.00
§ Konsul I di ACC oleh
o Kontrak waktu
§ Keluarga sudah dilakukan pada tanggal 24 November 2009
o Menyiapkan peralatan
§ Leaflet
§ Peralatan pembuatan LGG
o Setting
§ Tempat disiapkan pada hari pelaksanaan
b. Proses
o Peserta penkes memperhatikan dan mengerti apa yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut
o Anggota keluarga bertanya
c. Hasil
1. Menjelaskan pengertian diare, penyebab diare dan bahaya diare
2. Menjelaskan bagaimana mengatasi diare
3. Menentukan kapan seorang anak yang menderita diare perlu dibawa ke puskesmas
4. Menjelaskan bagaimana mencegah diare pada anak
5. Membuat LGG (Larutan Gula Garam) dengan benar.
MATERI DIARE
A. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Disebut juga dengan mencret.
B. PENYEBAB DIARE
1. Virus
2. Kuman/bakteri
3. Parasit
4. Susu yang tidak cocok (biasanya pada bayi)
C. HAL YANG DAPAT MENIMBULKAN DIARE
• Makan tanpa cuci tangan yang bersih
• Minum air mentah
• Makan makanan yang dihinggapi lalat
• Buang air besar di sembarang tempat
• Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor
• Pemberian makanan tambahan ASI yang terlalu dini pada bayi
ANGGAPAN YANG TIDAK BENAR TENTANG DIARE
- Mencret adalah tanda bahwa anak akan bertambah besar.
- Mencret adalah tanda bahwa anak akan tumbuh gigi.
- Mencret adalah tanda bahwa anak akan segera bisa berjalan.
- Mencret disebabkan oleh roh jahat.
Kesemua pendapat tadi tidak benar. Mencret bukan merupakan pertanda bahwa anak akan bertambah besar atau bertambah pintar, dan bukan merupakan pertanda pertumbuhan anak. Yang jelas adalah bahwa mencret merupakan suatu masalah kesehatan yang harus diatasi dengan segera. Bila tidak, bisa timbul gangguan kesehatan yang serius, bahkan bisa berakibat kematian.
Jangan anggap enteng diare atau mencret walaupun hanya sekali berak cair !!!!!
• Diare adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita
• Apapun sebabnya, diare adalah penyakit
• Apapun sebabnya, diare sangat berbahaya
• Diare bila tidak diatasi dengan tepat dapat mengakibatkan kematian !!!
CARA MENGATASI DIARE
Prinsip pengobatan diare adalah :
- Mengganti cairan yang keluar. Oleh karena itu berikan :
a. Larutan oralit/larutan gula garam, atau
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air tajin dan minuman yoghurt (susu asam), atau
c. Air putih masak,
d. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan masih diberi
ASI, teruskan pemberian ASI. Sebagai tambahan
Berikan larutan oralit atau air putih masak.
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA GARAM (LGG)
- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam ¼ sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai
larut benar
CARA MEMBUAT LARUTAN ORALIT
- Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (atau 1 gelas air teh)
- Aduk sampai semua bubuk larut
- Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus oralit
Teruskan pemberian makanan :
• Berikan ASI lebih sering
• Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
• Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah mendapatkan makanan padat, berikan juga : Tepung padi-padian atau makanan dari tepung lainnya yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan dan ditambah sedikit minyak.
• Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan, makan yang baru dibuat, dimasak dan ditumbuk atau dihaluskan dengan baik
• Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
• Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak setiap hari selama 2 minggu setelah diare berhenti
• Bila tidak diberikan oleh petugas kesehatan, jangan berikan obat-obatan
SEGERA BAWA KE DOKTER/PUSKESMAS, JIKA SALAH SATU TANDA DIBAWAH INI DITEMUI PADA BAYI ATAU ANAK
Langganan:
Postingan (Atom)