selamat datang

Kampus ku

Pesan Kami

DATA

Postingan
Komentar

Total Tayangan Halaman

Like Facebook


Senin, 19 September 2011

ASKEP TB KASUS


Moch. Wahyu NC

Tuan F datang ke PKM Tuban dengan kluhan batuk berdahak, dari hasil anamnese perawat didapatkan TTV TD 130/70 mmHg, N=90x/menit, S=36 C. klien mengalami batukbedahak sejak 2 minggu yang lalu, keringat dingin dimalam hari tanpa aktivitas, nafsu makan menurun , berat badan menurun dan nafsu makan menurun, hasil emeriksaan penunjang LAB didapatkan BTA+ kemudian px dapat terapi dari dokter.



FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

  1. IDENTITAS
Nama : Tn.T Tgl. MRS :
Umur : Diagnosa : TB paru
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat : Tuban
Alasan Dirawat: Batuk Berdahak darah selama 2
Keluhan Utama: Klien mengatakan batuk
  1. RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Px mengatakan sebelumnya belum pernah menderita sakit seperti ini
Riwayat Penyakit Sekarang
batukbedahak sejak 2 minggu yang lalu, keringat dingin dimalam hari tanpa aktivitas, nafsu makan menurun , berat badan menurun dan nafsu makan menurun lalu di bawa ke rumah sakit.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai penyakit yang berbahaya, menular atau menurun. Kedua anaknya juga tidak mempnyai penyakit yang berat, hanya batuk pilek dibelikan obat sembuh.






Genogram








Keadaan Kesehatan Lingkungan
Klien bertempat tinggal di Tuban, yang penduduknya padat, dan udara panas, pada daerah tempat tinggalnya antar rumah sangat rapat, udara bersih.
Alat Bantu yang Dipakai
Klien tidak memakai alat bantu, baik gigi, kaca mata maupun pendengaran.
  1. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Klien dalam keadaan lemah, kelin tidur dalamposisi head down /trendenlenbeg, tangan kanan terpasang infus RL tetesan 20 tetes/menit, dan terpasang oksigen 2 l /menit.
Tanda-Tanda Vital
TD 130/70 mmHg, N=90x/menit, S=36 C, RR = 30 x/menit, dengan memakai pernapasan perut dan bantuan otot pernapasan sternokleidomastoid.
Body System
Pernapasan (B1)
Hidung terpasang kanula oksigen 2l/menit
Trachea tidak ada kelainan
Terdapat retraksi dada, batuk darah kira-kira 200 cc, napas dangkal.
Suara tambahan terdengar bunyi ronchi.
Bentuk dada simestris.
CardioVaskuler (B2)
Dada terasa neyri bila untuk membatukan dahak., palpitasi tidak ada, clubbing fingger tidak ada.
Suara jantung normal.
Edema : tidak ada.

Persyarafan (B3)
Kesadaran Compomentis, GCS : 4 - 5 - 6
Kepala dan wajah : tak da kelainan.
Mata : sklera putih, Conjungtiva :merah muda, pupil : isokor.
Leher : tak ada kelaianan.
Reflek batuk ada, tapi tidak keras.
Persepsi sensoris :
Pendengaran : normal /dbn.
Penciuman : normal /dbn.
Pengecapan : normal /dbn.
Penglihatan : normal /dbn.
Perabaan : normal /dbn.
Perkemihan
Produksi urine : ± 1500 ml. Tak tentu.
Warna : kuning kecoklatan, Bau : Khas.
Tidak ada masalah
Pencernaan - Eliminasi Alvi
Mulut dan tenggorokan : mulut keadaan kotor ada bekas cairan darah.
Abdomen : tak ada kelainan.
Rektum tak ada kelainan, BAB 1 x/hari,
Diet TKTP, Bubur, tiap makan dihabiskan.
Tulang - Otot - Integumen
Kemampuan pergerakan bebas, perese tidak ada.
Extrimitas atas dan bawah tidak ada kelainan
Tulang belakang tidak ada kelainan.
Kulit : kuning kecoklatan
Akral dingin basah.
Turgor cukup.
Sistem Endokrine
Tidak ada kelainan
Sosial / Interaksi
Hubungan dnegan klien : kenal
Dukungan keluarga : aktif
Dukungan kelompok/teman/masyarakat : kurang.
Reaksi saat interaksi : kooperatif
Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan Alloh
Sumber kekuatan/harapan di saat sakit : Alloh.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini : sholat

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini lewat ibadah.
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi sakit saat ini : Ya.
Keyakinan/kepercayaa bahwa penyakit dapat disembuhkan : ya
Persepsi terhadap penyebab penyakit : cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Photo thoraks terakhir :
  • Infiltrat pada kedua apex paru ka-ki
  • Fenting diafragma ka-ki
  • Kalsifikasi pada parenkhim paru ka-ki
  • Laboratorium tanggal 31 - 8 - 2001
Hb. 14,1 (13,5 - 18,9)
Leukosit : 12.250 (4.000 - 11.000/cmm)
Kreatinin Serum: 2,1 (0,7 - 1,3 mg/dl)
BUN = 36 (10 - 20 mg/dl)
  • Lab. Tanggal 3 - 9 - 2001
TTH = negatip,
Gram ; positip, negatif (saliva).
Terapi
  • Injeksi Transamin 3 x 1 amp.
  • Ampicillin 4 x 1 gr.
  • Codein 3 x 1

Tanda Tangan Mahasiswa


















ANALISA DATA

NO
DATA
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH
S: Klien mengatakan masih batuk berdahak,
O : Klien tampak diam, (setelah batuk )
: Nadi 90 x/menit
: Keluar keringat dingin basah
: Klien tampak menanyakan masalah klien ke dokter


S. Klien mengatakan segala keperluannya dibantu karena oleh dokter tidak boleh bergerak.

O : Klien tampak segala keperluannya dibantu istrinya seperti makan, minum BAB,BAK dll.
: Skala AKS = 0



S : Klien mengelun nyeri dada bila untuk batuk
O: Klien tamapak kalau batuk tidak terlalu keras, tampak memegangi dadanya.
: Klien tampak dian menyeringai.
: Nadi 90 x/menit.
: Skala nyeri = 2

S: Klien mengatakan napasnya sesak lagi.

O : Klien tampak napasnya cepat memakai pernapasan perut (RR = 30 x/menit).
: Tampak ada bantuan otot pernapasan sternokleidomastoid.
: Terpasang oksiegen 2 l/menit
: Posisi klien tredenlenbeg (head down).



S: Klien mengatakan baru saja batuk darah ± 1/3 gelas besar.

O : Klien kedaaan posisi tredelenbeg (head down)
: Di mulut masih ada bekas darah.
: Klien tampak batuk sambil mengeluarkan darah.
: Sampai jam 10.00 WIB darah yang dikeluarakan ± 200 cc


= Kurang akurat informasi yang diterima
= Pendidikan klien
= Stress


Fisiologi Emosional Kognitip
- nadi cepat - diam - sering
- Diaphoresis - takut menanyakan


Ansietas



-Klien dengan dx. TB paru dengan hemamptoe.
- Dapat advis dokter tidak boleh bergerak


Segala kperluannya dibantu oleh istrinya seperti makan, minum BAB,BAK dll.


Sindrom perawatan diri


Di alveoli terjadi inflamasi, kalsifikasi, eksudasi, nekrosis, dan akhirnya terjadi kavitasi

Batuk dengan tekanan keras pembuluh darah arteri pulmonalis pecah

Batuk darah Merangsang ujung
saraf terbuka

Nyeri


Inflamasi


Fibrosis disebar oleh limfe
Timbul jar. Ikat sifat Elalastik & tebal.
Alveolus tidak
kembali saat ekspirasi
Gas tidak dapat berdifusi dgn. Baik.

Sesak



Gangguan pertukaran gas





Adanya inflamasi


Fibrosis


Kalsifikasi
- Batuk

Eksudasi - Spuntum
Pururlen
Nekrosisi/perkejuan


Kavitasi ---------------- Hemoptisis



Bersihan jalan napas tak efektif
Ansietas













Sindrom perawatan diri










Nyeri










Gangguan pertukaran gas

















Bersihan jalan napas tak efektif

















RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

Tanggal 19 September 2011
Diagnosa Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental
Tujuan : Kebersihan jalan napas efektif (1 hari).
Kriteria hasil :
  • Klien tidak ada suara napas tambahan.
  • Klien mencari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan pertukaran udara bila diindikasikan.
  • Klien minum banyak ( 1500 - 2000 cc)untuk menurnkan kekentalan sekret.

Rencana Tindakan :

  1. Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk agar tidak keras-keras..
R/ Batuk yang keras menyebabkan perdarahan pembuluh adrah pada pulmonal.
  1. Lakukan pernapasan diafragma.
R/ Pernapasan diafragma menurunkan frek. napas dan meningkatkan ventilasi alveolar.
  1. Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.
R/ Pengkajian ini membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien.
  1. Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat; meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi.
R/ Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis.
  1. Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.
R/ Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan mencegah bau mulut.

  1. Jelaskan pada klien dan keluarga mematuhi anjuran dari dokter dan perawat : seperti menghindari makanan yang menyebabkan batuk, serta bau-bauan.
R/ Dengan informasi yang jelas klien diharapkan dapat bekerja sama dalam pemberian terapi.
7. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.
Pemberian obat transamin 3 x 1 amp., codein 3 x 1 tab, posisi tredelenbeg (head down)
R/ Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas perdarahan klien dari batuk darahnya

Diagnosa Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
Tujuan : Pertukaran gas efektif (1 hari).
Kriteria hasil :
  • Klien mengetahui penyebab dari batuk daraha
  • Klien tidak sesak napas lagi ( R = normal)
  • Tidak memakai oksigen tambahan.

Rencana tindakan :
  1. Berikan posisi yang nyaman, sesuai yang diindikasikan oleh dokter.
R/ Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekpsnsi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit.
  1. Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
R/ Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia.
  1. Berikan Oksigen sesuai advis dokter 2 l/menit
R/ dapat mengurangi sesak napas / menambahi kekurangan oksigennya.

  1. Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan jelaskan tentang etiologi /faktor pencetus adanya sesak..
R/ Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
  1. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
R/ Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas.
  1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.
Pemberian antibiotika.
R/Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar