PENGERTIAN
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih immature dalam jaringan pembentukan darah (Suriadi, & Yuliani R, 2006: hal. 175)
Leukimia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit
yang tidak normal, jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan amenia, trombositotemia, dan
diakhiri dengan kematian (Arif Mansjoer et al., 1999)
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat factor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu
- Factor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (T cell leukemia lymphoma virus/HTLV)
- RADIASI
- Obat-obat imunosupresif, obat-obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol
- Factor herediter, misalnya pada kembar monozigot
- Kelainan kromosom pada down syndrome
PATOFISIOLOGI
- Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang maligna, imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan menimbulkan anemia dan trombositopenia.
- Sistim retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistim pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi
- Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sisiti saraf pusat. Gangguan nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yang akan berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, factor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan.
- Adanya infiltrasi pada ekstramedular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe, dan nodus limfe, dan nyeri persendian. (Suriadi, & Yuliani R, 2006: hal. 175)
PATHWAY
KOMPLIKASI
- Sepsis
- Perdarahan
- Gagal organ
- Iron deficiency anemia (IDA)
- Kematian
MANIFESTASI KLINIK
Penderita leukemia umumnya pertama-tama akan merasakan badan yang panas/ hangat lebih dari 3 minggu berturut-turut tanpa sebab yang jelas. Artinya anak tidak flu, diare atau terkena penyakit infeksi lain. Muka pucat, badan lemah, anak tidak aktif.
Bila diperiksa lebih jauh, perut tampak membuncit, akibat pembesaran hati dan limpa. Anak jadi cengeng dan rewel, susah makan-minum dan susah tidur…
Setelah diperiksa darahnya, biasanya akan tampak penurunan pada kadar hemoglobin dan trombosit (bisitopenia) dengan sel darah putih yang sangat meningkat. Pembekuan darahpun terganggu, terlihat dari sering mimisan, bab berdarah, lebam-lebam dikulit
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Px darah tepi : terdapat lekosit yang imatur
- Aspirasi sumsum tulang (BMP) Bone Marrow Puncture : hiperseluler terutama banyak terdapat sel muda
- Biopsy sumusum tulang
- Lumbal pungsi untuk mengetahui apakah sistim saraf pusat terinfiltrasi
KLASIFIKASI
leukimia mielogenus
o Suatu kondisi leukimia yang mengenai sel stem hemapoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid
o Insiden ; mengenai semua usia sesuai dengan pertambahan usia
o Merupakan leukimia nonlimfositik yang paling sering terjadi
Manifestasi klinik
– Gejala timbul tanpa peringatan dalam periode 1 – 6 bulan
– Penurunan produksi eritrosit
•Gejala : sama dengan anemia
– Granulositopenia
•Kepekaan terhadap infeksi >>>
– Trombositepenia
•Kecendrungan terjadinya perdarahan
– Nyeri limfa dan sumsum tulang
– Nyeri kepala, muntah
penatalaksanaan
– Kemoterapi :
•Daunorrubicin Hydrochloride (Cerubidine)
•Cytarabine (Cytosar-U)
•Mercaptopurine (Purinethol)
– Pemberian produk darah
– Penanganan infeksi
– Tranplantasi sumsum tulang
prognosis
– Kematian erjadi akibat perdarahan dan infeksi
– Pasien yang mendapatkan penangan dapat bertahan selama 1 tahun
leukimia mielogenus kronis
• Akibat adanya keterlibatan genetik, yaitu kromosom Philadelphia (90 – 95 %)
• Menyerang usia > 20 tahun dan insiden meningkat seiring pertambahan usia
manifestasi klinis
– Gambaran klinis mirip dengan AML tetapi lebih ringan
– Leukositosis
– Pembesaran limfe
penatalaksanaan
– Kemoterapi :
•Busulfan (Myleran)
•Hidroxyurea
•Chlorambucil (Leukeran)
•+ Kortikosteroid
– Transplantasi sumsum tulang
prognosis
– Kematian akibat infeksi dan perdarahan
– Pasien dapat bertahan selama3 – 4 tahun
leukimia limfositik akut (all)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar