CARA PEMBERIAN INSULIN
Insulin kerja singkat :
- IV, IM, SC
- Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )
- Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin )
Insulin kerja menengah / panjang :
- Jangan IV karena bahaya emboli.
Pemberian
insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih
efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada
waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.
Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
Gula darah
< 60 mg % = 0 unit
< 200 mg % = 5 – 8 unit
200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
300 – 350 mg% = 20 unit
> 350 mg% = 20 – 24 unit
Teknik Penyuntikan Insulin
Sebelum
menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk
diberikan pengetahuan dan wawasan mengenai cara dan prosedur
menyuntikkan insulin eksogen;
1
Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan
disuntik haruslah bersih. Bersihkanlah dengan cairan alkohol 70% dengan
menggunakan kapas bersih dan steril.
2 Tutup vial insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%.
3
Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung
secara perlahan-lahan denga kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan
untuk melarutkan kembali suspensi. (Jangan dikocok).
4
Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah
ke dalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini
terutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin.
5 Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil terlebih dahulu.
6
Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung
gelembung atau tidak. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam
posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung yang
ada sebenarnya tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi
dosis insulin.
7
Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada
umumnya suntikan dengan sudut 90 derajad. Pada pasien kurus dan
anak-anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 45 derajat
agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).
Perlu
diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan
insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di
daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi
kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah
perut.
Secara
urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan
atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan
digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat
mengurangi variasi penyerapan.
Penyuntikkan
insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya
perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan
sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya.
Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.
Bila
proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah
proses penyuntikkan, maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8
detik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikkan dapat
ditempuh usaha-usaha sebagai berikut:
- Menyuntik dengan suhu kamar
- Pastikan bahwa dalam alat suntik tidak terdapat gelembung udara
- Tunggulah sampai alkohol kering sebelum menyuntik
- Usahakanlah agar otot daerah yang akan disuntik tidak tegang
- Tusuklah kulit dengan cepat
- Jangan merubah arah suntikkan selama penyuntikkan atau mencabut suntikan
- Jangan menggunakan jarum yang sudah tampak tumpul
Jenis alat suntik (syringe) insulin
1.
Siring (syringe) dan jarumSiring dari bahan kaca sulit dibersihkan,
mudah pecah dan sering menjadi kurang akurat.Siring yang terbaik adalah
siring yang terbuat dari plastik sekali pakai. Walaupun banyak pasien
diabetes yang menggunakan lebih dari sekali pakai, sangat disarankan
hanya dipakai sekali saja setelah itu dibuang.
2.
Pena insulin (Insulin Pen)Siring biasanya tertalu merepotkan dan
kebanyakan pasien diabetes lebih suka menggunakan pena insulin. Alat ini
praktis, mudah dan menyenangkan karena nyaris tidak menimbulkan nyeri.
Alat ini menggabungkan semua fungsi didalam satu alat tunggal.
3.
Pompa insulin (Insulin Pump)Pompa insulin (insulin pump) diciptakan
untuk mneyediakan insulin secara berkesinambungan. Pompa harus
disambungkan kepada pasien diabetes (melalui suatu tabung dan jarum).
Gula (Glucose) darah terkontrol dengan sangat baik dan sesuai dengan
kebutuhan.
Penyimpanan Insulin Eksogen
Bila belum dipakai :
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer.
Bila sedang dipakai :
Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi janganlah terkena sinar matahari.
Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya.
Suntikkan
dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di
lemari pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan.
Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan gelap.
Efek samping penggunaan insulin
- Hipoglikemia
- Lipoatrofi
- Lipohipertrofi
- Alergi sistemik atau lokal
- Resistensi insulin
- Edema insulin
- Sepsis
Hipoglikemia
merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila
terdapat ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah
insulin. Pada 25-75% pasien yang diberikan insulin konvensional dapat
terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di bawah kulit tempat suntikan
akibat atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi imun
dan lebih sering terjadi pada wanita muda terutama terjadi di negara
yang memakai insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu
pengumpulan jaringan lemak subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik
insulin. Lebih banyak ditemukan di negara yang memakai insulin murni.
Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di tempat tersebut.
Reaksi
alergi lokal terjadi 10x lebih sering daripada reaksi sistemik terutama
pada penggunaan sediaan yang kurang murni. Reaksi lokal berupa eritem
dan indurasi di tempat suntikan yang terjadi dalam beberpa menit atau
jam dan berlagsung.
Selama
beberapa hari. Reaksi ini biasanya terjadi beberapa minggu sesudah
pengobatan insulin dimulai. Inflamasi lokal atau infeksi mudah terjadi
bila pembersihan kulit kurang baik, penggunaan antiseptiK yang
menimbulkan sensitisasi atau terjadinya suntikan intrakutan, reaksi ini
akan hilang secara spontan. Reaksi umum dapat berupa urtikaria, erupsi
kulit, angioudem, gangguan gastrointestinal, gangguan pernapasan dan
yang sangat jarang ialah hipotensi dan shock yang diakhiri kematian.
Interaksi
Beberapa
hormon melawan efek hipoglikemia insulin misalnya hormon pertumbuhan,
kortikosteroid, glukokortikoid, tiroid, estrogen, progestin, dan
glukagon. Adrenalin menghambat sekresi insulin dan merangsang
glikogenolisis. Peningkatan hormon-hormon ini perlu diperhitungkan dalam
pengobatan insulin.
Guanetidin
menurunkan gula darah dan dosis insulin perlu disesuaikan bila obat ini
ditambahkan / dihilangkan dalam pengobatan. Beberapa antibiotik
(misalnya kloramfenikol, tetrasiklin), salisilat dan fenilbutason
meningkatkan kadar insulin dalam plasma dan mungkin memperlihatkan efek
hipoglikemik.
Hipoglikemia
cenderung terjadi pada penderita yang mendapat penghambat adrenoseptor
ß, obat ini juga mengaburkan takikardi akibat hipoglikemia. Potensiasi
efek hipoglikemik insulin terjadi dengan penghambat MAO, steroid
anabolik dan fenfluramin.
lagunya mantap. :)
BalasHapus