STIKES
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
ANGKATAN II
KELAS A
A. Pengertian Patologi
Patologi adalah ilmu atau studi mengenai penyakit. Dalam maknanya yang
paling luas, patologi secara harfiah adalah biologi abnormal. Studi
mengenai proses-proses biologic yang tidak sesuai, atau studi mengenai
individu yang sakit atau terganggu. Sebagai suatu ilmu biologic dasar
patologi mencakup bidang-bidang seperti patologi tanaman, patologi
serangga, patologi kedokteran hewan dan patologi komparatif, serta
patologi manusia.
Dalam konteks kedokteran manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu
dasar atau teoritik, tetapi juga merupakan spesialisasi kedokteran
klinis.
Patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang
penyakit yang disebabkan karena perubahan struktur dan fungsi dari sel
dan jaringan tubuh. Keadaan tubuh yang sakit disebabkan karena adanya
gangguna yang menyebabkan menimbulkan sakit. Kerusakan atau gangguan
terdapat pada sel dan jaringan tubuh atau fungsi yang menyimpang
menggangggu tubuh sebagian dan seluruhnya.
Patologi adalah cabang ilmu pengobatan yang berkaitan dengan sebab-sebab
penyakit dan prosesnya serta pengaruhnya terhadap struktur dan fungsi
tubuh manusia. Semua dokter terlibat secara luas dengan ilmu patologi,
tetapi patologi secara khusus mengkaji proses penyakit dengan pengujian
terhadap jaringan-jaringan dan cairan-cairan tubuh yang ditemukan selama
pembedahan atau autopsy.
Dua cabang besar patologi adalah patologi jaringan atau patologi
anatomis dan patologi klinis. Patologi anatomi didasarkan pada pengujian
organ-organ dan jaringan-jaringan secara langsung untuk menentukan
sifat, tingkat dan ramalan terhadap penyakit pasien, seperti dalam
biopsy atau untuk menjelaskan sebab-sebab kematian pasien dalam suatu
autopsy. Patologi klinis melibatkan prosedur-prosedur laboratorium untuk
menentukan pemusatan berbagai zat biokimia di dalam cairan tubuh,
kumpulan sel-sel dan bentuk-bentuknya di dalam darah, sumsum tulang, dan
jaringan-jaringan lain, fungsi-fungsi organ seperti hati, ginjal,
status sistem kekebalan, dan identifikasi organisma-organisma yang
menular.
Menurut Chaplin, Patologi (pathology) adalah pengetahuan tentang
penyakit atau gangguan. Atau, satu kondisi penyakit atau gangguan.
Sedang psikopatologi (psychopathology) adalah cabang psikologi yang
berkepentingan untuk menyelidiki penyakit atau gangguan mental dan
gejala-gejala abnormal lainnya.
Peran patologi ialah sebagai penghubung antara ilmu kedokteran dasar dan
ilmu kedoktran klinis. Berfungsi sebagai jembatan yang merupakan titian
bagi seorang dokter dalam upaya menyembuhkan suatu penyakit pada
pasien. Ketepatan diagnosis dan pengobatan atau kemampuan membuat
keputusan yang tepat dari suatu pengamatan. tentang penyakit bergantung
kepada pijakan patologi yang akan menentukan kapan dan bagaimana seorang
dokter mempergunakan kecakapannya untuk menyembuhkan pasien.
Kedudukan Patologi di dalam ilmu kedokteran diibaratkan sebagai batang
dan cabang dari suatu pohon ilmu kedokteran yang akarnya ialah ilmu
dasar dan daunnya ialah praktek klinis.
Patologi Anatomik merupakan bagian dari ilmu Patologi yang menelaah
perubahan morfologi dan fungsi sel atau jaringan tubuh pada penyakit dan
meliputi histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunologi.
B. Pembagian Patologi
Patologi meliputi 3 bagiann:
- Menyelidiki berbagai sebab dan tejadinya penyakit, pathogenesis.
- Menyelidiki perubahan yang terjadi dalam tubuh (morfologi), dapat diselidiki dengan secara :
- Anatomi : Patologi Anatomi
- Histologi : Patologi Histologi
- Sitologi : Patologi Sistologi
- Menyelidiki fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau kelainan (sakit)
- Sistemik disease : penyakit yang menyerang seluruh tubuh
- Organic disease : penyakit yang menyerang sebagian tubuh
C. Cabang Patologi
a. Patologi bedah
Patologi bedah adalah daerah praktek terpenting dan memakan waktu bagi
kebanyakan patolog anatomi. Patologi bedah melibatkan pemeriksaan kasar
dan mikroskopik spesimen bedah, seperti biopsi yang dibawa oleh dokter
bukan bedah seperti dokter penyakit dalam, kulit, dan radiolog
intervensi.
b. Sitopatologi
Sitopatologi adalah cabang ilmu patologi anatomi yang berurusan dengan
pemeriksaan mikroskopis atas sel seseorang secara keseluruhan yang
diperoleh dari usapan atau aspirasi jarum tajam. Sitopatolog dilatih
untuk melakukan aspirasi jarum tajam dari organ, massa, ataupun kista
yang terletak di permukaan, dan sering bisa memuat diagnosis segera
dalam kehadiran pasien dan dokter yang mengajukan konsul. Dalam kasus
uji tapis seperti apus Papanicolaou, sitoteknolog yang bukan dokter
sering diminta melakukan tinjauan awal, dengan kasus yang satu-satunya
positif maupun tak pasti yang diuji oleh patolog.
c. Patologi molekuler
Patologi molekuler adalah cabang ilmu yang tumbuh dalam patologi anatomi
yang berfokus pada penggunakan teknik berdasar asam nukleat seperti
hibridisasi in situ, reaksi berantai polimerase transkriptase balik, dan
mikroarray asam nukleat untuk studi penyakit khusus pada jaringan dan
sel. Patologi molekuler menerima beberapa aspek praktis patologi anatomi
dan klinik, dan terkadang dianggap bidang "lintas ilmu".
d. Patologi autopsi
Patolog anatomi umum dilatih melakukan autopsi, yang digunakan untuk
menentukan berbagai faktor yang menyebabkan kematian seseorang. Otopsi
penting dalam pendidikan medis para klinikus, dan dalam usaha untuk
memperbaiki dan memverifikasi kualitas perawatan medis. Diener adalah
tokoh bukan dokter yang membantu patolog pada porsi otopsi diseksi
kasar. Otopsi mewakili kurang dari 10% beban kerja patolog di Amerika
Serikat.[2] Namun, autopsi adalah pusat persepsi publik di bidang ini,
khususnya karena penggambaran patolog di acara televisi seperti Quincy,
M.E. dan Silent Witness.
e. Patologi forensik
Patolog forensik menerima pendidikan subspesialis dalam menentukan
penyebab kematian dan informasi lain yang relevan secara hukum dari
tubuh seseorang yang mati dalam keadaan non-medis maupun kemungkinan
kejahatan. Autopsi mencakup kebanyakan, namun tak semua kerja patolog
forensik yang berpraktek, dan patolog forensik adakalanya berkonsultasi
untuk memeriksa yang selamat dari serangan kejahatan.
f. Patologi Anatomi
Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan
ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada
fisiologi tubuh.
Patologi anatomi ialah spesialisasi medis yang berurusan dengan
diagnosis penyakit berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan
molekuler atas organ, jaringan, dan sel. Di banyak negeri, dokter yang
berpraktek patologi dilatih dalam patologi anatomi dan patologi klinik,
diagnosis penyakit melalui analisis laboratorium pada cairan tubuh.
Patolog anatomi mendiagnosis penyakit dan memperoleh informasi yang
berguna secara klinis melalui pemeriksaan jaringan dan sel, yang umumnya
melibatkan pemeriksaan visual kasar dan mikroskopik pada jaringan,
dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang dimanfaatkan untuk
memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di sekeliling
sel. Kini, patolog anatomi mulai mempergunakan biologi molekuler untuk
memperoleh informasi klinis tambahan dari spesimen yang sama.
Prosedur yang digunakan dalam patologi anatomi termasuk:
- Pemeriksaan kasar – pemeriksaan jaringan yang sakit dengan mata telanjang, yang khususnya penting untuk fragmen jaringan yang besar, karena penyakit itu sering dapat dikenali secara visual. Pada tingkat ini jualah patolog memilih daerah yang akan diproses untuk histopatologi. Kadang-kadang mata dapat diberi suryakanta atau mikroskop stereo, khususnya saat memeriksa organisme parasit.
- Histopatologi – pemeriksaan mikroskopik pada salah satu bagian jaringan yang dicat menggunakan teknik histologis. Cat standar adalah hematoksilin dan eosin, namun lainnya juga ada. Pemakaian kaca mikroskop yang dicat dengan hematoksilin dan eosin untuk menyediakan diagnosis spesifik berdasarkan pada morfologi dianggap sebagai keahlian inti patologi anatomi. Ilmu yang mempelajari pengecatan bagian jaringan disebut histokimia.
- Imunohistokimia – menggunakan antibodi untuk mendeteksi keberadaan, keberlimpahan, dan lokalisasi protein spesifik. Teknik ini penting untuk membedakan antara gangguan dengan morfologi yang mirip dan juga mencirikan sifat-sifat molekuler kanker tertentu.
- Hibridisasi in situ – molekul DNA dan RNA spesifik dapat dikenali pada bagian yang menggunakan teknik ini. Bila probe dilabeli dengan celupan berpendar, teknik ini disebut FISH.
- Sitopatologi – pemeriksaan sel-sel lepas yang dicat pada kaca menggunakan teknik sitologi.
- Mikroskopi elektron – pemeriksaan jaringan dengan mikroskop elektron, yang memungkinkan pembesaran yang jauh lebih besar, memungkinkan visualisasi organel dalam sel. Penggunaannya telah banyak digantikan oleh imunohistokimia, tapi sering diumumkan untuk tugas tertentu, termasuk diagnosis penyakit ginjal dan pengenalan sindrom silia imotil di antara lainnya.
- Sitogenetika jaringan - visualisasi kromosom untuk mengenali cacat genetik seperti translokasi kromosom.
- Imunofenotipe arus - penentuan imunofenotipe sel menggunakan teknik sitometri arus. Amat berguna untuk mendiagnosis jenis-jenis leukemia dan limfoma yang berbeda.
KESIMPULAN
Patologi adalah cabang ilmu pengobatan yang berkaitan dengan sebab-sebab
penyakit dan prosesnya serta pengaruhnya terhadap struktur dan fungsi
tubuh manusia.
Dua cabang besar patologi adalah patologi jaringan atau patologi anatomis dan patologi klinis.
Peran patologi ialah sebagai penghubung antara ilmu kedokteran dasar dan
ilmu kedoktran klinis. Berfungsi sebagai jembatan yang merupakan titian
bagi seorang dokter dalam upaya menyembuhkan suatu penyakit pada
pasien.
Patologi meliputi 3 bagiann:
- Menyelidiki berbagai sebab dan tejadinya penyakit, pathogenesis.
- Menyelidiki perubahan yang terjadi dalam tubuh (morfologi)
- Menyelidiki fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau kelainan (sakit)
Cabang patologi meliputi
- Patologi bedah
- Sitopatologi
- Patologi molekular
- Patologi forensic
- Patologi anatomi
- Patologi autopsy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar