Dilihat
dari bentuknya usus besar terdiri dari tiga bagian yaitu bagian usus
menaik, bagian usus mendatar, dan bagian usus menurun. Adanya
gangguan-gangguan tertentu menyebabkan usus besar mengalami kelainan dan
berubah dari bentuk normalnya. Beberaoa kelainan yang sering terjadi
pada usus adalah sebagai berikut:
· Prolapsus
(usus menggangung), terjadi penggantungan organ atau jaringan ke arah
bawah; dalam usus dua belas jari. Kondisi ini dapat menurunkan tekanan
organ. Merusak sirkulasi dan fungsi usus.
· Prolapsus on lower with organ pressure. Usus menggantung dengan disertai tekanan pada organ dibawahnya.
· Spasm.
Penyempitan pada bagian tertentu di usus. Gejala yang biasa muncul
antara lain: terjadi kram (kejang otot) dan pengetatan otot.
· Balooned Sigmoid. Pembesaran usus besar akibat penimbunan gas atau bahan feses.
· Stricture. Pengecilan bagian-bagian tertentu pada usus.
· Diverticulata.
Munculnya kantong-kantong kecil pada bagian tertentu di usus besar.
Kantong-kantong tersebut disebabkan oleh protusi selaput lendir (mucus
membrane) lewat kerusakan pada lapisan otot usus besar. Divertikula
adalah titik-titik lemah pada dinding kolon dan kadang-kadang dapat
pecah dan memungkinkan terjadi infeksi disekitarnya (kondisi ini disebut
diverticulities). Namun untunglah, kebanyakan pengidap divertikulata
tidak mengalami divertikulitis. Umumnya terasa nyeri pada perut bagian
bawah, obstipasi dan diare oleh gangguan motilities sigmoid.
· Colitis.
Penggembungan pada sebagian usus besar sementara bagian yang lain
terjadi penyempitan. Colitis merupakan radang akut yang amat perih pada
usus besar yang timbul pada konstipasi lanjuran dan diare. Kondisi
seperti ini sering disebabkan akibat tekanan emosi dan kecemasan.
Kelainan uni umumnya ditemukan pada orang muda (usia 15-30 tahun) dan
usia lanjut (60-80 tahun). Wanita memiliki peluang lebih besar mengalami
kelainan ini dibandingkan pria. Gejala utama yang biasa muncul pada
penderita penakit ini antara lain: pendarahan dari rektum dan diare
bercampur darah, nanah dan lendir. Biasanya disertai tenesmi dan kadang
inkntinensia alvus (perut dengan isinya). Biasanya penderita mengalami
demam, mual, muntah dan berat badan menurun.
Sembelit
Sembelit
adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan melakukan
buang air besar (BAB) yang disebabkan oleh adanya penumpukan atau
penyumbatan usus oleh sisa-sisa makanan atau feses. Lebih dari 90%
masalah kesehatan manusia berasal dari kolon yang tersumbat.
Sembelit dapat terjadi karena beberapa hal antara lain :
· Makanan yang kurang serat/fiber melambatkan pembuangan feses dan menyebabkan toksin-toksin menempel pada kantong usus.
· Perekatan (adhesions) dapat menjadi penyebab sembelit karena membran mukus yang melekat pada dinding usus.
· Regangan kolon akibat kelebihan kandungan makanan.
· Ketidakseimbangan katup yang menyebabkan isi dalam kolon kembali ke dalam usus kecil.
· Kurang olah raga, terutama olahraga pada bagian perut.
· Keadaan
postur yang lemah ditambah dengan pengerutan spontan dan reflek pada
otot-otot tertentu, juga dapat mengakibatkan proses pembuangan feses
tidak normal.
Tanda-tanda atau gejala adanya sembelit adalah :
· Pembesaran abdomen (perut) dengan adanya rasa belum puas buang air besar.
· Sakit kepala.
· Tekanan kejiwaan, rasa was-was dan sensitive terhadap gangguan.
· Letih dan haus
· Pencernaan tidak baik dan banyak gas
· Sulit tidur dan sering bangun di waktu malam
· Berlebihan berat badan, mal nutrisi, dan ketidak seimbangan kelenjar.
· Sakit organ belakang bawahan (lower back pain) yaitu bila kolon menekan saraf sciatica.
· Adanya masalah pada kulit, rambut dan kuku.
Apabila sembelit dibiarkan terlalu lama dapat mengakibatkan terjadinya penyakit lain seperti:
· Wasir
· Intoksikasi
· Penyakit
autoimun yang terbentuk akibat sistem imun yang bekerja keras mengalami
kekeliruan sehingga menyerang organ-organ sistem tubuh yang lainnya
seperti lupus dan kanker.
Usus
besar merupakan tempat transit (berhentinya) zat-zat makanan dalam
tubuh. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa zat-zat makanan berada
dalam usus besar selama kurang lebih 14 jam. Pengkonsumsian makan yang
tidak seimbang, kekurangan serat dan air, penggunaan antibiotik serta
tekanan perasaan bisa menyebabkan masa transit tersebut berlangsung
lebih lama.
Tidak
semua manakan yang terdapat dalam usus besar dapat mengalir atau
dibuang melalui anus (berupa buang air besar). Sebagian dari sisa
makanan tersebut ada yang melekat pada dinding-dinding usus besar. Dalam
sebuah penelitian ditemukan bahwa terdapat antara 10 hing 15 pound (1
pound sama dengan ½ kilogram) sisa makanan yang melekat pada
lipatan-lipatan usus manusia dewasa. Keadaan ini jika dibiarkan dapat
menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit.
Warna
dari sisa makanan atau feses (tinja) tersebut bermacam-macam sesuai
dengan tingkat bahaya serta lamanya sisa makanan tersebut melekat dan
menumpuk pada usus.
Sebab-sebab Terjadinya Penyumbatan Pada Usus Besar
Terjadinya
penymbatan pada usus besar disebabkan oleh kebiasaan konsumsi makanan
yang salah serta penumpukan banyak toksin, yaitu :
· Makanan yang tidak seimbang
Tubuh
manusia memerlukan zat-zat makanan yang beraneka ragam dan seimbang.
Pengambilan makanan yang tidak seimbang mengakibatkan proses pencernaan
tidak bisa berjalan secara optimal dan terjadinya penymbatan pada usus.
Misalnya orang yang kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
menyebabkan tubuh kekurangan serat, akibat proses pencernaan terganggu.
Biasanya orang yang bersangkutan akan mengalami sembelit.
· Makanan Olahan
Makanan
olahan seperti gula, tepung, makanan siap saji dan sebagainya dapat
meningkatkan kadar keasaman dalam tubuh. Makanan olahan akan mengurangi
kesan elektrolitas dalam tubuh sehingga mengakibatkan cairan empedu yang
semestinya membantu perncernaan menjadi lebih asam. Cairan empedu tidak
bisa mencerna makanan secara semurna justru akan mengakibatkan
terbentuknya pelekat (plag) pada mukosa pada dinding-dinding usus.
· Plag dan Toksin
Plag
dapat menghalangin penyerapan zat-zat makanan dan pada saat yang sama
menjadi sumber toksin. Kotoran yang lama dan kuman jahat yang diserap
masuk kesalam saluran darah dan hati secara terus menerus, kondisi ini
dikenal sebagai auto intoksication. Sementara itu penumpukan toksin akan
semakin membebani usus dan liran darah sedangkan tubuh tidak lagi mampu
menghasilkan nutrien dalam jumlah yang cukup.
Segalan
faktor penyumbat usus seperti yang telah disebutkan di atas akan
menimbulkan beberapa gejala baik secara fiik maupun psikis.
Gejala-gejala fisik antara lain : kepala pusing, rasa letih, napas
berbau, sakit pada persendian, dan beberapa masalah pada kulit. Adapun
gejala-gejala pada psikis antara lain: sering emosi dan timbulnya
pikiran negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar