
Diagnosa : Resiko terjadinya komplikasi akut berhubungan dengan defisit pengetahuan tentang pengelolaan dengan penyulit DM di rumah
Pokok Bahasan : Pengelolaan dengan penyulit DM dirumah
Sub Pokok Bahasan : Penyuntikan insulin secara mandiri dirumah
Sasaran : Pasien
Waktu : 20 Menit
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang penyuntikan insulin secara mandiri.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Keluarga Pasien dapat mengetahui tentang pengertian insulin
2. Keluarga Pasien dapat melakukan penyuntikan insulin secara benar
3. Keluarga Pasien dapat menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis
4. Keluarga Pasien Mengetahui lokasi atau tempat penyuntikan
5. Keluarga Pasien dapat mengerti atau memahami keterampilan tersebut
III. Pokok Materi
1. Pengertian Insulin secara kimiawi
2. Sifat – sifat insulin
3. Cara pemberian insulin
4. Cara penyuntikan insulin secara benar
5. Penghitungan pemberian insulin
6. Lokasi atau areal penyuntikan
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Menjelaskan tentang pengertian insulin
2. Menjelaskan tentang sifat insulin
3. Menjelaskan tentang cara pemberian insulin
4. Memberikan penjelasan tentang lokasi insulin
D. Penutup
1. Menyimpulkan materi yang sudah di siapkan
2. Mengucapkan terimakasih kepada keluarga Ny. H
V. Metoda
· Ceramah
· Tanya-jawab
· Demontrasi pemberian insulin
VI. Media
- Leaflet
VII. Sumber
- Barbara C.Long 1996, Perawatan Medikal Bedah,
- Dr.Hendra Utama 1991, Ilmu Penyakit Dalam
VI. Evaluasi
· Prosedur : Post test
· Jenis tes : Uji keterampilan dan tanya jawab
VII. Lampiran
· Materi
· Post Test
· Leaflet
Lampiran Materi
A. Pengertian
Insulin
dihasilkan oleh sel beta pulau-pulau Langerhan pankreas. Masa seluruh
pulau-pulau Langerhans mer upakan 1 – 3 % masaa pankreas dan secara
embrio logis berasal dari exstoderm. Jumlahnya sekitar 100.000 s /d 2,5
Juta dan mengandung sel-sel beta yang mengekpresi insulin, sel alpa yang
menghasilkan glukagon dan sel delta menghasilkan somatostatin, poli
peptida pankrersa, serta sel neorondokrin. Pulau-pulau Langerhans
pankreas dipersarapi oleh saraf simpatis dan saraf para simpatis.
B Sifat-Sifat Insulin :
Ada empat sifat insulin :
1. Cara kerja insulin : Insulin dikelompokan menjadi massa kerja otak, masa kerja sedang,dan massa kerja lambat.
2. Kekuatan
insulin : sediaan insulin memiliki kadar unit insulin yang berbeda beda
dalam satu ml polume. Insulin 100-U yang paling sering digunakan.
Sedangkan yang paling kecil menggunakan insulin U-40, hal yang penting
untuk menghindari kesalahan dalam pemberian dosis yang tepat ialah
dengan selalu mencocokan kadar insulin dan kalibrasi semprit dalam
satuan unyit / ml.
3. Sumber
insulin : Sifat antigenesitas insulin dapat menurunkan aktivitas
reseptor-reseptor insulin. Dahulu sediaan insulin yang dipakai berasal
dari kombinasi pankreas sapi dan babi. Suatu insulin jenis tunggal yang
berasal dari babi diperuntukan pasen alergi, kedua jenis insulin diatas
menyerupai insulin manusia dan ada teknik buatan rekombinan DNA secara
bakteriologis.
4. Kemurnian
insulin : Insulin setandar dapat mengandung subtansi subtansi yang
mirip pro insulin dan antigenik lainnya (glukagon,polipeptida pankreas )
dalam jumlah kecil
C Cara Pemberian Insulin :
· Intravena
· Intra muskuler
· Subcutan
Cara Penyuntikan Insulin :
1. Gunakan semprit insulin yang dikalibrasi sama dengan unit insulin
2. Pilihlah insulin sesuai dengan tipe, kekuatan, jenis, dan merek dagang yang disebutkan dalam resep.
3. Putarlah atau kocoklah dengan perlahan botol. Untuk setiap jenis insulin yang bukan reguler atau globin insulin.
4. Jangan memberikan insulin yang dingin, biarkan sampai mencapai suhu kamar
5. Periksalah kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin jangan digunakan bila tidak keruh
6. Periksalah dan buanglah gelembung udara setelah insulin disedot kedalam semprit.
7. Jika mencampur insulin, dengan melakukan urutan dengan cara menyedot dua jenis insulin dalam satu semprit yang sama
8. Lakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan pada bulan sebelumnya
9. Tusukan
jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot dari pada kulit, jika
hanya terdapat sedikit jaringan subkutan, cubitlah kulit tersebut
kemudian tusukan jarum dengan sudut 4 5 Derajat dengan kedalaman 3/8
atau ½ panjang jarum, tusukan dengan sudut 90 derajat jika jaringan
lemaknya tebal.
D Perhitungan Pemberian Insulin.
Contoh :
Bila
dalam vial insulin terdapat 40 unit,dengan dosis 12 ml,dan diberikan
dengan 100 ml maka dosis yang harus diberikan kepada pasien sebanyak 30
ml
Cara perhitungan : 12 / 40 X 100 = 30 ml
E Lokasi atau areal penyuntikan.
1. Daerah muskulus deltoid 1/3 dari Akromion dan Olekranon
2. Daerah umbilikal
3. Muskulus Gluteal
4. Femur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar