
Sudah di penghujung bulan, laporan evaluasi surveilansku masih menggantung, sebulan lebih tak jua selesai… jika dirunut, terakhir kali kukirimkan laporan ke kampus adalah tertanggal 12 mei, berarti sebulan setengah aku tak produktif sama sekali menyelesaikan tugas lapanganku… huft… What ever lah, daripada memikirkan tugas tanpa action, coret sana sini di kertas, kayaknya seru nih kalo dilanjutin membuat postingan untuk blog saya...
Sekarang pengen nulis tentang 10 kesalahan perawat dalam melakukan injeksi IM, injeksi IM itu yang paling gampang, tapi banyak juga yang masih meninggalkan hal-hal sepele namun itu penting. Injeksi IM (Intra Muscullar), intra = didalam, muscular = otot, jadi jelaskan…?? Injeksi ini memasukkan obat kedalam otot, bukan dibawahnya ataupun diatasnya. Kesalahan-kesalahan apa saja sih yang biasa terjadi ketika injeksi IM?? Lets check it out..
1. Salah Letak
Kalau
definisinya IM adalah kedalam otot, berarti kita harus mencari
daerah-daerah yang memiliki otot yang tebal. Nah, lazimnya atau biasanya
terdapat 3 posisi yang bis

a digunakan untuk injeksi IM. Yang paling sering adalah Ventrogluteal (di pantat), nah letak
pastinya
adalah area sepertiga sias bagian atas. Cara paling mundah menentukan
posisi ini adalah dengan meletakkan jempol di tulang pinggul, jari
kelingking di ujung tulang ekor, nah bagi tiga (kirologi pasti bermain
disini), area sepertiga bagian ataslah yang menjadi sasaran jarum
suntik. Area kedua adalah
pada
bagian lengan atas (deltoid) ada beberapa pendapat mengatakan letaknya 3
jari dari pundak, ada yang bilang 4 jari, kalo menurut saya sih sama
prinsipnya, ambil sepertiga bagian atas itulah letaknya. Posisi yang
ketiga adalah di vastus lateralis (paha) nah posisi ini lebih mudah,
tinggal taruh 3 jari dari jalur setrikaan (pakai imajinasi) bagian luar…
tapi pada paha relative lebih luas.
2. Salah Sudut
Secara
teori sudut untuk melakukan injeksi ini adalah 90 derajat, tegak lurus
dengan permukaan kulit. Lalu bagaimana jika kita menggunakan jarum yang
tidak pada porsinya?? Boleh dimodifikasi dengan mengurangi sudutnya tapi
ini benar-benar tidak dianjurkan
3. Lupa Aspirasi
Tidak
melakukan aspirasi adalah kesalahan fatal dalam injeksi IM. Aspirasi
adalah cara untuk mengetahui apakah posisi jarum kita tepat atau tidak.
Dengan cara menghisap terlebih dahulu, jika tidak ada darah ataupun
cairan lain yang masuk ke spuit kita setelah dihisap, maka dipastikan
posisi kita sudah tepat. Jadi jangan sampai lupa melakukan aspirasi
ketika injeksi IM.
4. Salah Spuit/Nal
Spuit
dan Nal (jarum) yang dipakai untuk injeksi adalah jarum khusus,
begitupun pada injeksi IM, tidak boleh kebesaran atau kekecilan, tidak
boleh kepanjangan ataupun kependekkan, jarum untuk dewasa digunakan
untuk usia dewasa, begitupun untuk anak. Ukuran Spuit dan Nal yang
dipakai untuk dewasa adalah 21-23 G dan panjang 1 – 1,5 inch dan untuk
anak-anak 25-27 G dengan panjang 1 inch, ukuran tersebut bisa dilihat di
kemasan spuit.
5. Tidak memasukkan Nal secara Sempurna
Jika
letak sudah sempurna, jarum tepat namun jika teknik yang dipakai salah
maka injeksi IM ini juga tidak akan berhasil. Jika sudah menggunakan
sudut 90 derajat, maka jarum harus masuk seminimal mungkin 2/3 bagian,
biar lebih aman masukkan hingga pangkal jarum (nal), baru lakukan
aspirasi lalu masukkan obat.
6. Salah Obat
Jangan
lupa selalu perhatikan kemasan obat, walaupun itu adalah sebuah order,
selalu perhatikan kemasan obat, karena disana akan ditemukan obat
tersebut harus dimasukkan dengan cara apa. Jika obat tersebut dimasukkan
dengan cara IM, maka akan tertera tanda “IM” jika IV maka akan tertera
“IV” jika bisa keduanya maka “IV/IM”.
7. Salah Pasien
Kroschek
nama dan diagnose pasien, lalu cocokkan dengan obat. Kesalahan yang tak
dapat dimaafkan adalah memasukkan obat kepada pasien yang salah, jangan
hanya mengingat kamar dan bed saja, tapi ingat kamar, bed, nama dan
diagnose. Lalu klarifikasi dengan menanyakan langsung dengan keluarga
maupun pasien.
8. Lupa Desinfeksi
Untuk
menjaga agar tidak timbul infeksi setelah injeksi, maka sebagai perawat
tidak boleh melupakan cuci tangan sebelum dan sesudah injeksi, memakai
Hanscoon, dan lakukan desinfeksi pada daerah yang akan diinjeksi
menggunakan kapas alcohol.
9. Tidak mengeluarkan udara dari spuit
Bekerja
dengan hati, jika terburu-buru maka kita akan kehilangan ketelitian.
Kadang kerja dengan terburu-buru akan melupakan hal sepele, hal yang
sering terlupa adalah mengeluarkan udara dari spuit setelah memasukkan
obat kedalam spuit, harus dibiasakan dan harus dilakukan. Tak boleh ada
udara sedikitpun dalam spuit kita sebelum memasukkan obat kedalam tubuh.
10. Lupa Komunikasi
Tak
semua orang bisa menerima injeksi IM, bahkan lebih banyak orang yang
takut dengan injeksi IM. Jurus ampuh perawat adalah komunikasi,
komunikasi terapeutik diharapkan dapat membuat apsien rileks dan
mengurangi sakit akibat injeksi. Dengan komunikasi kita juga akan
terhindar dari kesalahan salah pasien, dan jangan lupa informed concent.
So jangan lupa komunikasi ya….
Meski gak mudheng isine tapi lumayan gawe moco-moco...
BalasHapusSuwun :D
Oke2
Hapuskalau Ngak Paham Ya Ma'af Ya, Ma'lum Aku juga Ngak Paham Apa Yang Aku Tulis
hehehehe