
Sepertinya tiada hari tanpa melakukan EKG (Elektro Kardio Grafi – Electro Cardi Graph ) atau biasanya sih kita lebih suka
menyebutnya
Rekam Jantung, lebih Indonesia kan, dan lebih dimengerti dan dipahami.
Di Blog saya ini, saya tidak akan menjelaskan tentang asal muasal EKG
atupun pendalaman ilmu apa itu EKG, anda tinggal googling maka akan
begitu banyak artikel yang menceritakan itu semua, baik itu karya
pribadi atau yang model copas sana-sini, okelah gak papa ilmu bermanfaat
itu harus dibagi-bagi. Saya juga tidak akan mengajari cara membaca EKG,
selain saya bukan ahlinya, saya rasa belajar memahami EKG hanya dengan
me
mbaca tanpa melihat langsung
akan lebih sulit (menurut saya sih…). Lalu apa yang akan saya tulis?
Saya akan bercerita hal-hal apa saja sih yang sering membuat Hasil EKG
kita berantakan alias tidak berhasil melakukan, akibatnya berantakan deh
hasilnya, gak bisa dibaca.. Cetek sekali ya..??? he..he.. tak apalah..
biasanya dengan bahasan yang ringan begi
ni akan lebih membuat penasaran (Ngeles banget…)
Hal yang paling mendasari kenapa saya menulis ini adalah saya terkadang melihat masih banyak oknum-okn
um
tertentu yang masih asal dalam melakukan EKG, sehingga hasilnya menjadi
berantakan, salah, tidak bisa dibaca dan miss interpretasi. Sebelum
memulai EKG, mari kita cek terlebih dahulu alat dan perlengkapan EKG
yang akan kita gunakan, pertama cek dulu benarkah itu alat untuk EKG
(He..he.. masak iya ketuker), cek dah, colok ke listrik atau belum?
Itung jumlah kabelnya harusnya sih ada 10, cek elektrodanya (Empat
elektroda ekstremitas dan 6 elektroda hisap untuk dada).
Apa saja sih hal-hal teknis yang sering membuat hasil EKG berantakan???
Saya coba me list beberapa nih, kadang penanganannya mudah kadang sulit
juga.
- Salah Pasang Elektoda Ekstremitas.
mitas adalah berupa penjepit kaki dan tangan yang di bagian dalam terdapat lempeng logam. Terdiri dari empat buah elektroda, bia

sanya berwarna Merah, Kuning, Hijau dan Hitam.
Selama
ini sih standar semua alat sama, Warna merah hingga hitam dipasang
secara berurutan searah jarum jam dimulai dari tangan kanan. Nah,
pastikan Warna merah dijepit di pergelangan lengan kanan, dengan lempeng
log
am terletak dibagian dalam
atau bagian arteri radialis atau bagian biasa kita meraba nadi (ah..
kurasa anda mengerti maksud saya kan?), kemudian warna kuning di
Pergelangan tangan Kiri dengan cara yang sama, nah warna hijau
dijepitkan di kaki (atas mata kaki sedikit) sebelah kiri dengan logam
juga di bagian dalam, dan hitam di bagian kaki sebelah kanan dengan
aturan yang sama. Belum berakhir teman, colokkan kabel yang tersedia
sesuai warna (tinggal dicocokin aja warnanya…), biasany
a sih kabelnya sudah dipisah digabung empat buah dan lebih panjang kabelnya.. gampang kan…

2. Salah Pasang Elektroda Hisap
Kadang
geregetan liat adek-adek mahasiswa asal ceplok-ceplok aja memasang
elektroda hisap di dada, pake ilmu kirologi murni.. he..he.. semoga anda
tidak deh… elektroda hisap untuk dada ada 6 buah, warnanya jika di
pasang secara urut begini: Merah – Kuning – Hijau – Coklat – Hitam –
Ungu. Nah kesalahan
apa yang
sering terjadi??? Keseringan nih, langsung ditempel aja merah di kanan
terus kuning sampai hitam ditempel sejajar di kiri, padahal itu salah.
Sebagai perawat professional, apabila kita belum professional ada
bagusnya kita menerapkan ilmu semasa kuliah, nah semasa kuliah dulu saya
diajarin sebelum memasang elektroda hisap ini kita main raba-raba untuk
menentukan titik yang jelas. Warna Merah diletakkan di kanan sela iga
ke empat, jadi caranya raba dengan jari hitung dari atas dimulai sela
pertama, diurut hingga ketemu sela ke empat, kemudian ceplok deh, untuk
warna kuning, di seberangnya yaitu di dada kiri dengan posisi yang
sama. Nah yang berikutnya nih yang sering dikerjakan asal-asalan oleh
oknum-oknum tertentu. Bagusnya pasang dulu elektroda ke Empat yang
berwarna coklat di sela kelima bagian kiri, nah letak pastinya kita bagi
dua dada kiri, diurut dari atas, nah pas ketemu sela kelima ceplokin
aja disitu. Nah untuk elektroda ketiga yang berwarna hijau di ceplokin
antara elektroda kedua dan keempat, jadi harusnya posisinya pas banget
diatas tulang iga kelima. Untuk elektroda berwarna hitam atau yang
kelima tetap di sela iga kelima namun digeser kearah ketiak, nah yang
keenam atau yang berwarna ungu pas di pertengahan ketiak kiri, jadi
letak yang sejajar mengikuti sela iga kelima adalah yang berwarna Coklat
– Hitam – Ungu… he..he.. anda mengerti maksud saya kan…??
3. Elektroda tidak bersih
Elektroda
yang terlapisi sesuatu mengakibatkan terhalangnya aliran listrik, jadi
pastikan kebersihan lempeng logam dengan mengusapnya dengan alcohol
terlebih dahulu, agar logam tidak tertutup atau terlapisi kotoran
4. Elektroda tidak menempel sempurna
Dalam
hal ini penggunaan Jelly sangat dianjurkan, karena akan mengantar
listrik lebih sempurna, juga akan mempermudah elektroda sedot menempel
dengan sempurna. Pastikan juga bahwa ketika pemasangan elektroda di dada
bukan diatas rambut-rambut dada, karena akan mempengaruhi hasil yang
sebenarnya, jadi bila berambut, cukur dulu… pastikan semua elektroda
menempel dengan sempurna sebelum dijalankan mesin EKG nya
5. Kontak dengan logam dan Radiasi
Sudahkah
anda meminta pasien untuk menanggalkan perhiasan logam baik itu kalung,
cincin, anting, jam tangan, ikat pinggang bahkan Handphone? Jika belum
maka wajarlah hasil EKG anda berantakkan, karena adanya logam dan
radiasi tertentu akan mengganggu aliran listrik dalam pemeriksaan
jantung ini. Masih belum berhasil juga??? Anda terlupa bahwa pasien
mengantongi uang koin logam. Masih belum berhasil juga?? Lihat tangan
pasien memegang list logam ranjang, eh kakinya juga nempel dengan list
ranjang, dan ternyata suami pasien juga memegangi pasien… he..he.. wajar
aja gagal.
6. Pasien Gelisah
Cetlik..!!!
gerak dikit aja EKG jadi seperti lagu anak-anak Naik-Naik Ke Puncak
Gunung, jadi usahakan pasien dalam kondisi tenang. Lalu bagaimana misa
pasien gelisah dan tak sadarkan diri? Baiknya diskusikan dengan dokter
untuk pemberian obat penenang jika dianjurkan.
7. Trouble alat
Semua
benar kok masih gagal? He..he.. coba cek lagi, jangan-jangan bukan alat
EKG yang dipakai, jangan-jangan stop kontak belum dicolokin,
jangan-jangan kertasnya habis atau terbalik memasangnya.
@PT. Global Promedika Service: Terima Kasih Sudah Berbagi Di Blog Ini, Semoga Bermanfaat
BalasHapus