1.
Akses Vascular Pada Terapi Ginjal Pengganti
A.
Pengertian Vascular Akses
Vasvular access adalah
istilah yang berasal dari bahasa inggris yang berarti jalan untuk memudahkan
mengeluarkan darah dari pembuluhnya untuk keperluan tertentu, dalam kasus gagal
ginjal terminal adalah untuk proses hemodilisis.
1.
A.
Alasan Pemasangan Vaskular Akses
Pemasangan Vaskular
diharapkan dapat memudahkan dokter dan perawat untuk melakukan akses atau
penusukan sehingga lebih mudah dan mengurangi resiko dari penusukan yang dilakukan
pada tempat lain seperti area femoral.
,
1.
A.
Bentuk Vaskular Akses Untuk Terapi Ginjal
Pengganti
i.
Sejenis alat berupa saluran atau kanula (
kateter ) yang dimasukan kedalam lumen pembuluh darah seperti sub clavia dan
jugular.
ii.
Berupa pembuluh darah vena atau pembuluh
darah buatan ( politetrafluroetilen nama dagang : gerotek ) yang disambungkan (
anstomosis ) dengan arteri ( AV-shunt/Brecia cimino )
( Ronco, 2004 : 53 )
1. Vaskular Akses Dengan Metode Anastomosis
Arteri Dengan Vena ( AV – Shunt )
1. Pengertian AV – Shunt
AV-shunt adalah
penyambungan pembuluh darah vena dan arteri dengan tujuan untuk memperbesar
aliran darah vena supaya dapat digunakan untuk keperluan hemodialisis
1.
Teknik Penyambungan atau Anatomosis Pada AV –
Shunt
1.
A.
i.
Side ( sisi ) to End ( ujung ) adalah teknik
penyambungan dengan menyambungkan pembuluh darah vena yang dipotong dengan sisi
pembuluh darah arteri.
ii.
Side ( sisi ) to side (Sisi ) adalah teknik
penyambungan dengan menyambungkan sisi pembuluh darah vena dengan sisi pembuluh
darah arteri.
iii.
End ( ujung ) to End ( ujung ) adalah teknik
penyambungan dengan menyambungkan pembuluh darah vena yang dipotong dengan
pembuluh darah arteri yang juga di potong
iv.
End ( ujung ) to side ( sisi ) adalah teknik
penyambungan dengan menyambungkan pembuluh darah arteri yang dipotong dengan
sisi pembuluh darah vena.
Teknik penyambungan side
to end merupakan teknik yang tersering dilakukan karena aliran darah vena yang
menuju ke jantung adalah yang terbesar volumenya ( lihat table 1 ) dan mencegah
terjadinya hipertensi vena selain itu teknik ini juga dapat mencegah
pembengkakan.
Hemodinamika Aliran darah Fistula Antara a.radialais dan
v. chepalica
Teknik Penyambungan
|
Fistula
(
ml/mnt )
|
Vena Proksimal
(
ml/mnt )
|
Tekanan Darah Arteri di Tangan (mmHg)
|
Tekanan Darah Vena di Tangan (mmHg)
|
Normal
|
15
|
95
|
3
|
|
Side to Side
|
571
|
434
|
58
|
26
|
End to Side
|
474
|
369
|
92
|
23
|
Side to End
|
507
|
507
|
61
|
4
|
End to Side
|
435
|
435
|
91
|
6
|
Side to Side ( Vena Proksimal
di ikat )
|
267
|
-
|
79
|
48
|
Side to Side ( Arteri proksimal di Ikat )
|
194
|
152
|
41
|
9
|
1. Waktu terbaik untuk AV – Shunt
Waktu terbaik untuk AV – Shunt adalah pada masa awal setelah
penderita dinyatakan menderita gagal ginjal tahap akhir. Keuntungannya adalah
memudahkan ahli bedah untuk melakukan operasi karena kulitas pembuluh darah
belum terkena terauma penusukan dan komplikasi lain dari penyakit yang
menyertai gagal ginjal seperti penyakit yang menyebabkan terjadinya
arterosklerosis atau hiperpalsia sel pembuluh darah.
1. Komplikasi AV – Shunt
A. Thrombotic occlusion
B. .Non- Thrombotic occlusion:
i.
Bleeding – Early complication
(< 24 hours – 7 days)
ii.
.Infection
iii.
Pseudoaneurysm
iv.
Seroma
v.
Venous hypertension
vi.
Steal Neuropathy.
( Yuwono HS, 2008 1-10 )
1.
A.
i.
a.
Peranan Perawat Dalam Penatalaksanaan AV –
Shunt
1.
A.
i.
a.
Kapan dan Apa alasannya Perawat Harus
Menyarankan Pasien Operasi
AV – Shunt
1.
Sarankan pasien secepat mungkin untuk
dilakukan AV-Shunt setelah dinyatakan menderita gagal ginjal tahap akhir dan
harus HD tetapi biasanya pasien sudah disarankan oleh dokter penyakit dalam
bahkan sebelum HD dimulai. Dengan harapan memudahkan ahli bedah untuk memilih
pembuluh darah yang baik karena belum terkena trauma akses saat HD atau
pengobatan intravenus yang lain, selain itu pemakaian area femoralis untuk
akses HD sangat beresiko untuk jangka panjang.
2.
Dengan operasi AV-Shunt sedini mungkin
diharapkan juga pembuluh darah arteri dan vena belum terkena komplikasi lebih
lanjut dari penyakit seperti hipertensi dan diabetes melitus yang dapat
menyebabkan ding-ding pembuluh darah menjadi tebal dan mengalami diseksi.
3.
Penebalan pembuluh darah biasanya terjadi
karena arterosklerosis dan hiperplasia sel pada pembuluh darah akibat penyakit
kronis. Diseksi terjadi karena adanya ploriferasi intima yang disebabkan oleh
vasokontriksi pembuluh darah seperti pada hipertensi yang akhirnya terjadi tekanan
tinggi pada tunika media sehingga bagian tunika intima dan adventisia menjadi
terpisah. Pada pemotongan pembuluh darah yang mengalami diseksi terlihat
seperti adanya dua ding-ding pembuluh darah.
1.
A.
i.
a.
Persiapan Yang Harus Dilakukan Perawat
Sebelum Operasi AV – Shunt
1.
Berikan informasi yang jelas pada pasien
karena sering terjadi kesalah pahaman. Pasien sering menganggap Operasi
AV-Shunt adalah pemasangan alat untuk HD padahal hanya menyambungkan pembuluh
darah yang ada pada tubuh pasien.
2.
Batasan laboratorium untuk operasi AV-Shunt
biasanya direkomendasikan dari dokter penyakit dalam dan ahli bedahnya. Selama
ini Rekomendasi yang ada di RSKG ny. R.A Habibie untuk Periksakan laboratorium
yaitu , Hb > 8 mg/dl, Trombosit dalam batas normal,Gula Darah Sewaktu dalam
batas normal untuk pasien tanpa riwayat DM dan untuk pasien dengan DM harus
dikonsultasikan lagi dengan ahli bedahnya ( Berdasarkan pengalaman GDS dibawah
200 mg/dl bisa di lakukan operasi AV-Shunt )
3.
Penting untuk perawat untuk menghindari akses
vaskular ( outlet ) pada tangan yang akan dilakukan operasi.
4.
Lakukan program free heparin sebelum
dilakukan operasi,menurut literatur sebaiknya heparin tidak diberikan 6-8 jam
sebelum operasi dan diharapkan tidak diberikan kembali setelah 12 jam post
operasi atau dikondisikan sampai luka operasi mengering.
5.
Latihan dibutuhkan pada pasien yang mempunyai
pembuluh darah yang sangat kecil saat di insfeksi atau palpasi.
6.
Sebelum operasi perawat HD bisa melakukan
palpasi pada arteri radialis dan ulnaris untuk merasakan kuat tidaknya aliran
darah arterinya kemudian dilaporkan ke ahli bedah.bila salah satu arteri
(a.radilis/a.ulnaris ) tidak teraba dan tidak ditemukan dengan alat penditeksi
( dopler ) maka kontra indikasi untuk dilakukan AV-Shunt. ( Ronco : 2004, Sumer
DS, 1987, Suzane C,2002 )
1.
A.
i.
a.
Intervensi Keperawatan Pada Berbagai
Komplikasi Dan Masalah AV – Shunt
NO
|
MASALAH
|
PENYEBAB
|
INTERVENSI PERAWAT
|
1
|
Perdarahan
|
§
Biasanya terjadi karena trauma insisi
jaringan
§
Jika perdaran menimbulkan pembengkakan yang
hebat dimungkinkan karena kebocoran anatomosis tapi sangat jarang
§
Jika perdarahan hanya rembes atau sedikit
dimungkinkan dari jaringan kutis atau subkutis.
|
§
Jika tidak disertai pembengkakan perawat HD
bisa melakukan penekanan dengan deper atau kasa pada bagian yang mengalami
perdarahan
§
Jika disertai dengan pembengkakan segera
lapor ahli bedahnya.
§
Berikan penjelasan pada pasien supaya tidak
terjadi kepanikan
|
2
|
Oedema atau Pembengkakan bagian tangan yang
di operasi
|
§
Trombus
§
Pembuluhdarah vena yang tidak cukup kuat
menerima aliran arteri yang besar
§
Infeksi
§
Kebocoran pada area anastomosis atau
pembuluh darah lain yang terkena tarauma selama operasi
§
Penusukan yang gagal dan berulang, adanya
trauma
§
Bila pembengkakan teraba thrill dan
terdengar bruit maka itu disebabkan oleh paseudo aneurisma (aneurisma palsu).
Aneurisma palsu disebabkan oleh darah yang keluar dari arteri karena
penusukan arteri ( arteri tak sengaja tertusuk ) yang tamudah berhenti
walaupun dengan tekanan.
|
§
Perawat dapat menyarankan posisi lengan
yang oedem ditinggikan untuk memperbaiki aliran balik vena
§
Hidari penusukan yang berulang-ulang
terutama pada pemakaian pertama
§
Observasi adanya perdarahan masiv Di dalam
jaringan bawah kulit
|
3
|
Infeksi
|
§
Penurunan imun orang HD
§
luka operasi terkena air
§
Jika AV-Shun sudah dipakai bisa karena
akses yang tidak steril
§
Peralatan operasi yang tidak bersih
§
Trauma
§
Adanya aliran balik vena yang terganggu
karena trombosis
§
Biasanya terjadi bila operasi berlangsung
sulit dan lama ( > 1,5 jam ) dengan luka operasi yang besar ( > 10-15
cm )
§
Luka operasi yang masih basah terkena air
(lembab )
|
§
kolaborasi dengan dokter bedah untuk
pemberian terafi
§
Hindarai luka operasi terkena air
§
penutupan av-shunt jika komplikasi lain
dari infeksi spt anerisma
|
4
|
Anerisma Vena
|
Anerisma merupakan perubahan yang wajar
jika jaringan kulit masih dinggap kuat dan tidak terjadi secara terlokalisir
di suatu tempat dengan pembengkakan yang menonjol.
§
Karena tekanan darah vena menjadi tinggi
oleh aliran darah arteri
§
penusukan yang berulang-ulang di suatu tempat
§
Trauma
§
Hipertensi
|
§
Hindari penusukan di area yang sama
§
Lakukan penusukan jauh dari area operasi
jika baruit atau trill cukup besar
§
Hindari tekanan yang berlebih pada area
AV-Shunt
§
Cegah infeksi
§
Menjaga supaya hipertensi terkontrol
§
Hindari overhidrasi berat
|
5
|
Trombosis
|
§
Kesalahan prosedur operasi
§
Darah yang mudah beku ( hiperkoagulasi )
§
Trauma tekanan yang lama
§
Penekanan pada area AV-Shunt atau pada
pembuluh darah vena yang dianastomosis
§
Hipovolemia ( muntah, diare, hipotensi)
§
Penekanan pada area vena yang dianastomosis
atau penekanan langsung pada area anastomosisnya
|
§
Laporkan ke ahli bedah
§
Heparinisasi yang efektif saat
hemodialisisi
§
hindari terjadinya hipotensi terutama pada
AV-Shunt yang baru
§
jelaskan pada pasien bagaimana penekana
pada area AV-Shunt akan mempunyai dampak buruk pada hasil operasi.
|
6
|
Adanya rasa dingin, nyeri
kesemutan,kelemahan otot pada bagian distal dari luka operasi AV-Shunt
|
Terjadi karena aliran darah arteri yang
mensuplai darah ke bagian distal dari AV-Shunt tercuri oleh adanya anastomosis
sehingga terjadi iskemia jaringan. Selain itu dimungkinkan juga karena
a.radilais dan a.ulnaris yang tersumbat karena trombosis.
|
§
Segera laporkan ke ahli bedah dan
kemungkinan dilakukan penutupan AV-Shunt
§
observasi lebih lanjut tanda – tanda iskemia
jaringan.
|
7
|
Post HD Akses Lama Berhenti
|
§
Penusukan di jaringan atau tempat yang sama
§
Trombositopenia
§
Aliran AV-Shunt yang Kencang
§
Hipertensi
|
§
Lakukan Penekanan 15-30 menit post akses
dilepas
§
Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan
antikoagulan, bisanya dilakukan penekanan dengan deper yang telah di tetesi
adrenalin / transamin.
§
Di luar negri ada plister yang bernama
Microporus polysaccharide Partikeles, dimana plister ini dapat menyerap
plasma darah sehingga pembekuan diharapkan akan makin cepat.
§
Jika tidak tertangani obserpasi lanjutan
post HD sebaiknya di lakukan di RS karena ditakutkan terjadi perdarahan di
rumah.
|
1.
A.
i.
a.
Kapan AV – Shunt di Gunakan Perawat
1.
Penggunaaan AV-Shunt biasanya di
rekomendasikan oleh ahli bedahnya
2.
Sebagai pertimbangan bahwa pernyembuhan
pembuluh darah yang lengkap atau sempurna terjadi pada akhir minggu ke lima
atau 35 hari setelah operasi, sedangkan luka jaringan kulit sudah kering mulai
2 hari post operasi dan penyembuhan epitel luka kulit terjadi pada akhir minggu
ke dua.
3. Apabila setelah waktu yang ditentukan (
direkomendasikan ) ahli bedah perawat belum bisa atau belum cukup berani
menggunakan AV-Shunt yang biasanya disebabkan oleh :aliran darah vena ( bruit/tril ) masih kecil,
pembuluh darah vena belum nampak saat di inspeksi,palpasi dan pembengkakan, maka laporkan ke ahli bedah dan sarankan
pasien untuk kembali melakukan latihan diantarnya dengan mengepal-ngepalkan
tangan dan digunakan untuk aktivitas biasa.
4.
Berdasarkan Penelitian dari Prof.Hendro S.Y
dr.Sp.B-KBV.Ph.D dan dr.Marven dalam Skripsi S-2 Kedokterannya menunjukan bahwa
penggunaan AV-Shunt untuk HD kurang dari 7 hari setelah operasi dibandingkan
dengan lebih dari 7 hari setelah operasi secara statistik menunjukan perbedaan
yang tidak nyata dalam hal terjadinya komplikasi tromboisi,perdarahan dan
infeksi. Berdasarkan penelitian tersebut maka AV-Shunt dapat digunakan
sesegeramungkin untuk HD apalagi untuk pasien dengan kedua femoral yang sudah
bengkak dan tidak terpasang sub clavia dengan pertimbangan lain yang disebutkan
sebelumnya.
( Ronco. 2004, Sumer
DS. 1987, Suzane C.2002,Yuwono HS. 2008 1-10, Doengoes.2000,Capernito.1998 )
1.
A.
i.
a. Bagaimana akses Anda Bekerja
Sebuah hemodialisis akses, atau akses vaskular, adalah cara untuk
mencapai darah untuk hemodialisis. Memungkinkan akses untuk melakukan
perjalanan darah melalui tabung lembut ke mesin dialisis dibersihkan di mana
saat melewati filter khusus, yang disebut dialyzer. Akses ditempatkan oleh
operasi kecil. Sebagai pasien hemodialisis, akses Anda adalah salah satu dari
berikut ini:
1. A fistula, akses yang dibuat oleh bergabung
arteri dan vena di lengan Anda.
2. A cangkok, akses yang dibuat dengan
menggunakan sepotong tabung lembut untuk bergabung dengan sebuah arteri dan
vena di lengan Anda.
3. Sebuah kateter, tabung lembut yang ditempatkan
dalam pembuluh darah besar, biasanya di leher Anda.
Jika akses adalah fistula atau cangkok, perawat atau teknisi akan menempatkan dua jarum ke akses di setiap awal pengobatan. Jarum ini tersambung ke tabung lunak yang masuk ke mesin dialisis. Darah Anda pergi ke mesin melalui salah satu tabung, akan dibersihkan dalam dialyzer, dan kembali ke Anda melalui tabung lain. Jika Anda adalah kateter akses, dapat dihubungkan langsung ke tabung dialisis tanpa menggunakan jarum.
Suatu fistula harus dianggap sebagai pilihan pertama bagi akses Anda karena umumnya berlangsung lebih lama dan memiliki lebih sedikit masalah seperti infeksi dan pembekuan darah. Namun, beberapa pasien mungkin tidak dapat menerima fistula karena pembuluh darah mereka tidak cukup kuat. Sebuah korupsi dianggap sebagai pilihan kedua untuk jalur akses. Kateter biasanya digunakan sebagai akses sementara, tapi kadang-kadang mereka adalah permanen. Kadang-kadang, mungkin ada kemungkinan untuk beralih ke fistula dari jenis lain akses. Jika Anda tidak memiliki fistula, tanyakan kepada tim perawatan dialisis jika sebuah tombol akan mungkin bagi Anda.
Caring For Your Access
Apakah akses anda adalah fistula, cangkok atau kateter, Anda harus memastikan untuk mengurusnya baik. Tim perawatan dialisis Anda akan mengajarkan anda langkah-langkah perawatan akses yang baik. Bagan di bawah ini memberikan anda beberapa tips umum tentang perawatan akses sehari-hari dan bagaimana mencegah masalah.
Fistula atau Graft
1. Cucilah dengan sabun antibakteri setiap hari,
dan selalu sebelum dialisis. Jangan menggaruk kulit Anda atau pilih
berkeropeng.
2. Periksa kemerahan, perasaan kelebihan
kehangatan atau awal dari sebuah jerawat di bidang apapun akses Anda.
3. Tanyakan kepada tim perawatan dialisis untuk
memutar jarum ketika Anda memiliki perawatan dialisis.
Kateter
1. Simpanlah kateter berpakaian bersih dan
kering.
2. Pastikan area akses sudah dibersihkan dan
ganti diubah oleh tim
3. perawatan Anda pada setiap sesi dialisis.
4. Simpanlah sebuah kit ganti darurat di rumah
Jika anda perlu mengubah rias antara perlakuan.
5. Jangan pernah membuka kateter ke udara.
Menjaga Akses Anda Bekerja
Tim perawatan dialisis Anda akan memeriksa akses Anda sering untuk
memastikan bekerja dengan baik. Akses yang tidak bekerja dengan baik dapat
mengurangi jumlah dialisis yang Anda terima. Tim perawatan dialisis Anda akan
mengajarkan anda bagaimana untuk memeriksa fistula atau korupsi di rumah setiap
hari. Berikut adalah beberapa tips Anda harus mengikuti untuk membantu menjaga
fistula atau cangkok bekerja lagi:
1. Periksa aliran darah beberapa kali setiap hari
dengan perasaan getaran, juga disebut denyut nadi atau getaran. Jika Anda tidak
merasa ini, atau jika ada perubahan, hubungi dokter atau pusat dialisis Anda.
2. Jangan memakai pakaian ketat atau perhiasan di
lengan akses Anda.
3. Jangan membawa barang-barang berat atau
melakukan apa pun yang akan memberikan tekanan pada akses.
4. Jangan tidur dengan kepala di lengan yang
memiliki akses Anda.
5. Jangan biarkan orang menggunakan alat pengukur
tekanan darah di lengan akses Anda.
6. Jangan biarkan orang mengambil darah dari
lengan akses Anda.
7. Jangan takut untuk meminta tim perawatan
dialisis Anda untuk memutar jarum situs.
8. Terapkan hanya tekanan lembut untuk situs
akses setelah jarum dihilangkan. Terlalu banyak tekanan akan menghentikan
aliran darah melalui akses.
9. Jika Anda memiliki terobosan pendarahan
setelah Anda dialisis, berlaku lembut tekanan untuk situs jarum dengan handuk
bersih atau kain kasa pad. Jika pendarahan tidak berhenti dalam 30 menit,
hubungi dokter atau pusat dialisis Anda.
Jika Terjadi Masalah Akses
Kadang-kadang, bahkan ketika Anda sangat hati-hati, akses Anda
mungkin gumpalan atau menjadi terinfeksi. Jika terjadi infeksi, dokter akan
memesan antibiotik untuk Anda. Jika Anda mengembangkan suatu gumpalan akses,
Anda mungkin perlu untuk pergi ke rumah sakit untuk perawatan. Mengeluarkan
bekuan biasanya dapat dilakukan pada pasien rawat jalan dasar, dan Anda tidak
perlu menginap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar