PENGENDALIAN FAKTOR BAHAYA LINGKUNGAN KERJA SECARA TEKNISI : SHIELDING
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan dan Industri

Oleh Kelompok V
S1 Keperawatan / II A
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya
untuk memelihara keutuhan dan kesempurnaan jasmani & rohani tenaga
kerja, hasil karya dan budayanya untuk meningkatkan kesejahteraan
(kualitas hidup)tenaga kerja dan masyarakat
Promosi
dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial dari Pencegahan
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja. Perlindungan
pekerja dari risiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan. Penempatan
dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai kemampuan
fisik dan psikologis pekerja. Penyesuaian setiap orang kepada
pekerjaannya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan dan Industri.
1.2.2 Tujuan Khusus
· Untuk mempelajari tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
· Untuk mempelajari tentang Upaya Shielding dari Layar Komputer
· Untuk mempelajari tentang Kaca Mata Sebagai Pengganti Screen Filter
· Untuk mempelajari tentang Pengamanan Kegiatan Radiologi
· Untuk mempelajari tentang Gas Shielding
1.3 Manfaat
· Agar perawat dapat memahami dan menerapkan prinsip Shielding dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Upaya
untuk memelihara keutuhan dan kesempurnaan jasmani & rohani tenaga
kerja, hasil karya dan budayanya untuk meningkatkan kesejahteraan
(kualitas hidup)tenaga kerja dan masyarakat
KESEHATAN KERJA
Spesialisasi
dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik
fisik, mental, maupun sosial melalui upaya preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitatif di tempat kerja
Hubungan Kesehatan dg Pekerjaan
Hubungan
antara efek lingkungan kerja dg kesehatan tenaga kerja Hubungan antara
status kesehatan tenaga kerja dg kemampuan untuk melakukan tugas yang
diberikan
TUJUAN KESEHATAN KERJA (ILO-WHO 1995)
Promosi
dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial dari Pencegahan
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja. Perlindungan
pekerja dari risiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan. Penempatan
dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai kemampuan
fisik dan psikologis pekerja. Penyesuaian setiap orang kepada
pekerjaannya.
PENGAWASAN KESEHATAN KERJA
Serangkaian kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan atau petugas lain yang ditunjuk, terhadap pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan atas objek pengawasan kesehatan kerja.
LATAR BELAKANG PENGAWASAN KESEHATAN KERJA
Setiap
tenaga kerja selalu berhadapan dengan potensi bahaya terjadinya
kecelakaan dan PAK sesuai dengan jenis atau karakteristik perusahaan
tempatnya bekerja. Kasus kecelakaan dan PAK akan memberikan dampak yang
sangat merugikan bagi tenaga kerja, perusahaan dan masyarakat pada
umumnya. Kasus kecelakaan dan PAK dapat dicegah melalui pengawasan
ketenagakerjaan di bidang K3 umumnya dan kesehatan kerja khususnya.
Prinsip dasar penerapan kesehatan kerja :
I. Mengetahui faktor bahaya lingkungan kerja
Inspeksi kesehatan kerja
Data kualitatif : jika tidak ada bahaya : aman stop
cara inspeksi kesehatan kerja :
A. Gunakan checklist
B. Periksa / amati kondisi lingkungan kerja yang Membahayakan /menyimpang
C. Periksa / amati penerapan pengendalian apa yang Masih kurang / belum dilakukan (teknis, non teknis, pemakaian apd)
D. Tulis hasil inspeksi dan saran / rekomendasi pada Laporan
Jika ada bahaya : cara menilai faktor bahaya faktor bahaya lingkungan kerja
1. Faktor fisik : kebisingan, Radiasi, suhu : panas atau dingin, tekanan udara tinggi : hyperbaric, getaran, pencahayaan tempat kerja, kebersihan dan kerapihan tempat kerja :
2. Faktor kimia : debu, gas dan uap, fume
3. Faktor biologis : virus, Bakteri, Parasit : cacing, malaria, DBD, Hewan berbahaya
4. Faktor psikologis : Pekerjaan
yang membosankan, monoton, beban / tuntutan kerja yang tinggi, hubungan
Dengan atasan / teman sekerja / anggota keluarga tidak harmonis
5. Faktor ergonomis : Ketidak sesuaian ukuran alat dan ketidak tepatan sikap kerja alat kerja : meja, kursi, alat kerja tangan, apd, dll
6. Kotak p3k : Isi kotak p3k harus selalu siap digunakan setiap pemakaian obat harus dicatat
II. Menilai faktor bahaya lingkungan kerja
Meminta
pengukuran kepada hiperkes dilakukan pengukuran Dalam batas standard :
aman. Hasil dibandingkan dengan standard Di luar batas standard :
rekomendasi
III. Pengendalian faktor bahaya lingkungan kerja
1. Secara teknisi :
- isolasi : menutup proses / tenaga kerja control room, field shack yang kedap
- Substitusi
: mengganti bahan/proses yang berbahaya dengan yang tidak berbahaya
pasir silica diganti serbuk alumina pada proses sand blasting penggantian proses kering dengan proses basah pada pekerjaan unloading catalyst
- Shielding
: memasang tabir / perisai / sekat memasang plat timbal untuk sumber
radiasi memasang sekat pada pekerjaan pengelasan memasang screen pada
computer
- Ventilasi
: menjaga udara tetap bersih & segar, ventilasi alami / mekanis
untuk di gudang-gudang memasang rambu : sebagai pengingat
- exhauster : untuk menyedot bahan pencemar
a. Pada pengelasan
b. Pekerjaan dalam vessel
c. Pekerjaan laboratorium
d. Pekerjaan mesin bubut
e. Penyesuaian ukuran mesin dan alat-alatkerja
2. Non teknis
Bekerja
dengan sikap yang benar : pemeriksaan kesehatan berkala program
pemeliharaan dan pembinaan kesehatan pemberian fasilitas kesehatan
rotasi lokasi kerja
3. Pemakaian apd (alat pelindung diri )
Ear plug, ear muff, kaca mata, gas mask, sarung tangan, dll
Langkah-langkah pengendalian :
A. Dapat ditangani secara internal (personal, seksi, bagian, dep./biro), segera lakukan tindakan perbaikan.
B. Tidak
dapat ditangani secara internal (perlu bantuan / koordinasi dengan unit
kerja lain ) segera buat jor/surat, meeting dan monitoring.
2.2. Upaya Shielding dari Layar Komputer
Sinar monitor computer sudah jelas bisa merusak mata terutama retina kita, hal-hal yang bisa dilakukan adalah :
1. Coba pasang filter pada monitor komputer anda.filter ini berfungsi untuk
menahan radiasi agar tidak sampai ke mata.
menahan radiasi agar tidak sampai ke mata.
2. Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya
lebih baik daripada monitor yang model lama.Jika anda punya cukup uang,
bisa membeli VGA yang bagus agar warna monitor tidak melelahkan mata.
lebih baik daripada monitor yang model lama.Jika anda punya cukup uang,
bisa membeli VGA yang bagus agar warna monitor tidak melelahkan mata.
3. Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer.idealnya jarak mata ke
komputer adalah 30 cm.
komputer adalah 30 cm.
4. Taruhlah monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu rendah dan
jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak
dan nyaman.
jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak
dan nyaman.
5. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata. jangan
terlalu terang karena dapat menyebabkan mata anda menjadi silau. Juga
jangan terlalu gelap,karena akan menyebabkan mata anda bekerja terlalu
keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.
atur screen refresh rate menjadi 75 htz. Caranya jika anda pakai windows
XP klik kanan pada desktop-properties-setting-advanced-moni...
kolom screen refresh rate.atur menjadi 75 htz.
terlalu terang karena dapat menyebabkan mata anda menjadi silau. Juga
jangan terlalu gelap,karena akan menyebabkan mata anda bekerja terlalu
keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.
atur screen refresh rate menjadi 75 htz. Caranya jika anda pakai windows
XP klik kanan pada desktop-properties-setting-advanced-moni...
kolom screen refresh rate.atur menjadi 75 htz.
6. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan mata,
akan merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang
berfungsi membuat mata menjadi basah dan lembab.jika anda jarang
mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus
mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa
membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah.
akan merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang
berfungsi membuat mata menjadi basah dan lembab.jika anda jarang
mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus
mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa
membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah.
7. Anda bisa membeli semacam kacamata yang bisa anda pakai pada saat
menggunakan computer.
menggunakan computer.
8. Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan komputer.
usahakan ruangan cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer
di ruangan yang gelap(tidak cukup cahaya).
usahakan ruangan cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer
di ruangan yang gelap(tidak cukup cahaya).
9. Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama,istirahatkan
mata minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk
menyegarkan mata.usahakan untuk melihat objek yang berwarna hijau
seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut para peneliti,warna
hijau mampu membuat mata kembali segar.
mata minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk
menyegarkan mata.usahakan untuk melihat objek yang berwarna hijau
seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut para peneliti,warna
hijau mampu membuat mata kembali segar.
2.3. Kaca Mata Sebagai Pengganti Screen Filter
Mata
sakit karena terlalu lama melihat monitor komputer biasa. Sudah banyak
yang tahu itu. Jadi tidak udah di bahas. Mungkin yang unik adalah pada
cara kita untuk menanggulanginya. Banyak orang memilih screen filter
sebagai solusi atas masalah ini. Ada beberapa hal yang membuat tidak memasang screen filter di depan monitor. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Estetika
Memasang
screen filter di depan monitor komputer memang bisa menghalau radiasi
monitor, tapi sayang keindahan monitor akan turun drastis. Tidak
percaya. Silakan mencoba sendiri. Atau kalau tidak mau mencoba, cukup
bayangkan monitor anda yang seksi itu harus memakai penutup dengan dua
tiang plastik plus satu tali pengait di belakang.
Bagaimana dengan kaca mata? tidak usah di tanya lagi. Anda mungkin akan kelihatan lebih tampan dan keren jika memakai kaca mata stylish berwarna
hitam nan ringan. Bagusnya lagi, kaca mata anda juga tidak memalukan
kalau dipakai di luar ruangan. Jadi tidak hanya membuat anda bagus di
dalam tapi juga di luar.
2. Instalasi
Mungkin karena agak sulit memasang screen filter
untuk monitornya, kalau kaca mata. Memasang kaca mata perkara mudah.
Dibandingkan memasang tali sepatu, memasang kaca mata tentu lebih mudah.
Apalagi kalau mau dibandingkan dengan memasang screen filter. Mungkin
ini yang menjadi penyebab kenapa waktu SD dulu pernah ada pelatihan
mengikat sepatu tapi tidak ada pelatihan memakai kaca mata. Tidak perlu
latihan.
3. Harga
Lebih
mahal. harga screen filter tidak jauh berbeda dengan harga kaca mata
yang saya beli. Kaca mata saya berada di tengah-tengah harga screen
filter yang ada di pasaran. Di toko-toko komputer yang ada di Jogja,
screen filter biasanya berkisar di antara 17 ribu s.d. 25 ribu
(tergantung merk dan bahan pembuatan). Jadi, tidak lebih mahal atau
lebih murah. Sama saja.
4. Portabilitas
Kaca
mata bisa dipakai di mana saja asalkan anda suka dan tidak pura-pura
buta sedangkan sf hanya bisa dipakai di monitor anda saja. Tidak bisa
dibawa-bawa keluar. Sebenarnya sih bisa-bisa saja, tapi apa anda berani
jalan ke pasar atau sekolah dengan sf itu.
2.4.Pengamanan Kegiatan Radiologi
Kegiatan
Radiologi memerlukan peralatan khusus terhadap bahaya radiasi, bahaya
listrik, listrik tegangan tinggi, bahaya kebakaran serta bahaya yang
disebabkan oleh tidak normalnya fungsi peralatan tersebut, sehingga
kecelakaan dapat dihindari.
Pengamanan meliputi pengamanan terhadap manusia, pengamana terhadap alat maupun pengamanan terhadap tabung sinar X.
Untuk itulah perlu memahami aturan-aturan keselamatan kerja yang standar/baku. Pengamanan
kegiatan radiologi meliputi instalasi pesawat rontgen, instalasi gedung
serta mematuhi prosedur pengoperasian pesawat/alat.
Filter/Saringan Radiasi pada Pesawat Radiologi
1). Alat-alat pelindung proteksi.
a). Diafragma cahaya (light beam diaphragm).
b). Konus (conus).
c). Pelindung Gonad (gonad shield)
d). Pelindung Ovarium (ovarium shield).
e). Apron Timbal ( Lead Apron)
f). Sarung tangan Timbal ( lead gloves)
g). Pencegah Pelindung (protective shielding)
h). Kaca Timbal (Lead Glass)
i). Karet Timbal ( lead rubber)
2). Filter yang digunakan :
a). Filter untuk pesawat diagnostik secara umum :
Tabung rintgen dengan jendela Berrylium harus mempunyai saringan permanen sekurang-kurangnya setara dengan 0,5 mm Al.
Alat
dengan pembangkit tegangan tinggi jenis kondensator discharge harus
dilengkapi dengan alat pengatur penyinaran berbentuk rana atau shutter
untuk menahan sinar-x gelap (dark x ray)
b). Filter untuk sinar tembus (Fluoroscopy).
Harus dilengkapi pula dengan Apron pelindung radiasi.
c) Filter untuk Rontgen Gigi.
Harus
dilengkapi dengan applicator atau kerucut-kerucut yang mempunyai
derajat perlindungan sama dengan dinding tabung, sehingga jarak antara
fokus dan permukaan kulit mempunyai jarak tertentu.
d) Proteksi Radiasi pada Penggunaan Sinar x.
1). Proteksi terhadap Radiasi.
Penempatan
pesawat-pesawat rontgen di dalam bagian radiologi atau pembangunan atau
perombakan/renovasi kamar-kamar pelayanan rontgen harus memenuhi
peraturan-peraturan nasional tentang proteksi radiasi atau
rekomendasi-rekomendasi internasional.
Proteksi
terhadap radiasi tidak saja terjamin bagi pekerja, tetapi berlaku juga
bagi penduduk secara keseluruhan, dan bahkan dapat diperluas hingga
meliputi hewan-hewan.
Yang
sangat memerlukan perhatian ialah efek somatik (kerusakan pada mereka
yang terkena radiasi) dan efek genetik (kerusakan hanya pada keturunan
dari mereka yang telah terkena radiasi) yang dapat ditimbulkan oleh
dosis-dosis radiasi yang relatif kecil.
2) Proteksi sinar x untuk para pemakai pesawat rontgen.
Dalam
pekerjaan diagnostik rontgen yang melakukan pemeriksaan khususnya, yang
terkena bahaya radiasi, karena ia bekerja sangatberdekatan dengan
pasien di dalam kamar sinar x. Bahaya radiasi akan sagat berkurang
apabila digunakan pesawat-pesawat pemeriksa yang dapat dikendalikan dari
jarak jauh diperlengkapi dengan pesawat terapi sinar x , misalnya
Ioskop, Sireskop, Siregraph.
Perlindungan
bagi pemeriksa terhadap radiasi yang telah diperlemah sesudah menembus
pasien terjamin apabila meja pemeriksaan diciptakan sesuai standar.
Orang
awam sering menyatakan rasa takut untuk memasuki kamar rontgen karena
menyangka bahwa seluruh ruangan penuh dengan sinar ganas. Mereka menduga
bahwa walaupun pekerjaan fluoroscopy atau radiography telah dihentikan,
radiasi ganas itu masih berada untuk beberapa waktu didalam kamar.
Sebenarnya, setiap radiasi sekunder, tersier atau radiasi bocor segera
lenyap dengan dihentiknnya berkas radiasi primer.
3) Proteksi radiasi terhadap Pasien.
Upaya untuk menekan dosis radiasi serendah mungkin dapat dicapai.
- Pelindung/shielding
Bila
faktor waktu dan jarak belum dapat membatasi paparan yang diterima oleh
seseorang, maka pelindung radiasi harus digunakan. Umumnya pelindung
sinar x dan radiasi gamma terbuat dari beton atau timbal (Pb). Dinding
ruang diagnostik dapat dibuat dari batu bata yang dilapis Pb (bila
diperlukan), sedangkan dinding ruang radioterapi umumnya terbuat dari
beton dan dilapis Pb atau baja (bila diperlukan). Untuk pelindung bagian
tubuh personil umumnya terbuat dari material ekuivalen Pb, seperti
apron untuk pelindung tubuh, pelindung tiroid, pelindung mata. Dalam
kedokteran nuklir digunakan pula Pb untuk membungkus alat suntik untuk
melindungi petugas dari radiasi.
Bagi
para pekerja radiasi hendaknya harus memperhatikan ketentuan-ketentuan
keselamatan kerja radiasi. Masalah-masalah ketentuan keselamatan kerja
radiasi tidak hanya berhubungan bagi keselamatan para pekerja radiasi
tapi juga keselamatan masyarakat umum.
Dalam
pengujian material tidak merusak dengan teknik radiografi pemahaman
mengenai ketentuan-ketentuan keselamatan kerja radiasi oleh para
operator radiografi sangat dianjurkan sehingga diharapkan keselamatan
operator radiografi dan masyarakat umum dapat terpantau sesuai ketentuan
yang telah diijinkan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh operator
radiografi dalam kaitannnya dengan masalah -masalah ketentuan
keselamatan kerja radiasi adalah:
A. Shielding
Pemakaian
shielding sangat dianjurkan untuk meminimalkan radiasi yang diterima
operator radiografi. Penempatan shielding diantara sumber radioaktif dan
operator radiografi. Shielding dapat terbuat dari timah yang berfungsi
sebagai penyerap radiasi sehingga dapat meminimalkan radiasi.
B. Waktu
Masalah
waktu dalam hal ini berhubungan dengan lamanya penyinaran. Semakin lama
waktu penyinaran maka semakin banyak radiasi yang diterima oleh
operator radiografi.
C. Jarak
Semakin
jauh jarak antara sumber radioaktif dan operator radiografi semakin
sedikit radiasi yang diterima oleh operator radiografi
D. Kedisiplinan dan kesadaran diri
Kedisiplinan
dan kesadaran diri operator radiografi mengenai bahaya radiasi dan
akibat-akibat yang ditimbulkan sangat diharapkan. Dalam hal ini
berhubungan dengan penggunaan peralatan pengukuran radiasi. Penggunaan
peralatan pengukuran radiasi meliputi peralatan pemantauan area radiasi
dan peralatan pemantauan radiasi perseorangan. Peralatan pemantauan area
radiasi menggunakan peralatan survey meter.
Penggunaan
survey meter sangat dianjurkan karena hal ini berhubungan dengan
keselamatan masyarakat umum yang ada dalam sekitar area radiasi dan
pembatasan area radiasi sesuai dengan ketentuan yang telah dijinkan.
Sedangkan peralatan pemantauan radiasi perseorangan menggunakan
dosimeter saku atau film bedge. Peralatan ini menunjukkan dosis serap
radiasi yang diterima operator radiografi sehingga bahaya radiasi dapat
diminimalkan sesuai dengan ketentuan yang diijinkan. Hal lain untuk
menunjang keselamatan kerja radiasi adalah pengkalibrasian ulang survey
meter secara berkala dan pengkalibrasian dosimeter saku atau pemrosessan
film bedge oleh instansi yang berwenang sehingga dosis serap radiasi
operator radiografi dapat dipantau. Pemberian layanan kesehatan dan
pengadaan fasilitas kesehatan para operator radiografi oleh pihak
industri hendaknya juga diperhatikan.
2.5. Gas Shielding
Air
Products menawarkan berbagai jenis gas murni untuk pengelasan laser
dari berbagai macam bahan logam. Berbagai gas murni dan gas campuran
dapat digunakan untuk pengelasan laser. Akan tetapi, gas yang paling
sering digunakan dan yang terbaik adalah gas inert, seperti Helium (He)
dan Argon (Ar).
Helium
memiliki sifat-sifat yang unik yang membuatnya menjadi gas shielding
yang disukai untuk pengelasan laser yang bertenaga dan berkecepatan
tinggi. Helium memiliki:


Seluruh gas shielding ini tersedia dalam berbagai pilihan pasokan yang mudah didapat dan hemat biaya, meliputi "cylinder packs/cradle" dan dalam bentuk cairan funtuk pemakaian gas yang banyak atau pemakaian pada peralatan laser yang lebih dari satu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Upaya
untuk memelihara keutuhan dan kesempurnaan jasmani & rohani tenaga
kerja, maka hasil karya dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan
(kualitas hidup)tenaga kerja dan masyarakat
Prinsip dasar penerapan kesehatan kerja :
I. Mengetahui faktor bahaya lingkungan kerja
II. Menilai faktor bahaya lingkungan kerja
III. Pengendalian faktor bahaya lingkungan kerja
Pelindung/shielding
Bila faktor waktu dan jarak belum dapat membatasi paparan yang diterima oleh seseorang, maka pelindung radiasi harus digunakan.
Hal-hal
yang harus diperhatikan oleh operator radiografi dalam kaitannnya
dengan masalah -masalah ketentuan keselamatan kerja radiasi adalah:
A. Shielding
B. Waktu
C. Jarak
D. Kedisiplinan dan kesadaran diri
3.2 Saran
Dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami
tentang proteksi atau perlindungan diri terutama pada sub shielding
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar