PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN II
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2011
Pubertas
Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih
awal pada umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan
usia 10-17 tahun pada anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh
otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar
tubuh dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak
(kurang dari umur 9 tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda
kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa
pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari
variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa pula merupakan
penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal.
Pubertas
merupakan suatu proses yang alamiah dan pasti dialami oleh semua
manusia dimana terjadi perubahan fisik dari tubuh anak-anak menjadi
bertubuh layaknya orang dewasa dan telah memiliki kemampuan
bereproduksi. Keadaan ini diinisiasi oleh sistem hormon dari otak yang
menuju ke gonad (ovarium dan testes) dan meresponnya dengan menghasilkan
berbagai hormon yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan, fungsi
atau transformasi dari otak, tulang, otot, kulit, payudara, menstruasi
dan organ-organ reproduksi lainnya, seperti organ genitalia (penis dan
vagina) dan organ seksual sekunder lainnya (rambut pubis). Proses ini
juga menandai peningkatan kematangan psikologis manusia secara sosial
yang disebut telah menjadi seseorang remaja.3,4
2. Epidemiologi (Insiden)
Dari berbagai sumber seluruhnya
menyatakan bahwa insiden Pubertas Prekoks dominan terjadi pada
anak-anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan karena
Pubertas Prekoks membawa sifat genetik yang autosomal dominan dan lebih
sering akibat paparan hormon estrogen dini pada usia bayi. Untuk anak
perempuan sering diakibatkan etiologi yang idiopatik dan sebaliknya pada
anak laki-laki secara signifikan terbanyak diakibatkan adanya penyakit
pada otak.
3. Etiologi (Penyebab)
Hingga
saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum diketahui secara
pasti. Beberapa hal internal yang dapat menyebabkan terjadinya Pubertas
Prekoks adalah gangguan organ endokrin, genetika keluarga (autosomal
dominan), abnormalitas genetalia (gangguan organ kelamin), penyakit pada
otak, dan tumor yang menghasilkan hormon reproduksi. Namun disamping
itu, terdapat faktor psikologis (emosi) dan stressor lingkungan ekternal
yang cukup memegang peranan.1,3.4
Pada
dasarnya konsep paparan hormon yang paling sering digunakan untuk
menjelaskan penyebab kejadian Pubertas Prekoks pada anak-anak. Sebuah
penelitian pernah menyatakan bahwa seorang anak perempuan yang gemuk
atau memiliki body mass index
(BMI) bernilai obesitas seringkali menunjukkan ciri-ciri fisik
terjadinya pubertas dini. Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A
(BPA) yang merupakan bahan baku pembuatan barang-barang dari plastik dan
sering digunakan oleh bayi maupun anak kecil (dot atau botol plastik)
dapat menstimulus peningkatan kadar hormon estrogen yang pada akhirnya
dapat memicu terjadinya Pubertas Prekoks.2
4. Faktor Resiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian pubertas prekoks meliputi :
- Jenis kelamin perempuan.
- Umumnya pada ras Afrika-Amerika.
- Seseorang yang mengalami Obesitas (Kegemukan).
- Terpapar hormone seksual (kosmetik ataupun makanan).
- Sedang mengidap suatu penyakit genetik ataupun gangguan metabolik. Pubertas prekoks banyak ditemui pada pasien dengan sindrom McCune-Albright atau Hiperplasia Adrenal Kongenital, yaitu suatu kondisi perkembangan abnormal dari produksi hormon androgen pada laki-laki. Pada kasus yang jarang, Pubertas Prekoks memiliki hubungan dengan kejadian hipotiroidism.
5. Patofisiologi (Alur Kejadian Kasus)
Secara
sederhana, gambaran perjalanan kasus Pubertas Prekoks diawali produksi
berlebihan GnRH yang menyebabkan kelenjar pituitary meningkatkan
produksi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH).
Peningkatan jumlah LH menstimulasi produksi hormon seks steroid oleh
sel Leydig pada testis atau sel granul pada ovarium. Peningkatan kadar
androgen atau esterogen menyebabkan fisik berubah dan mengalami
perkembangan dini meliputi pembesaran penis dan tumbuhnya rambut pubis
pada anak laki-laki dan pembesaran payudara pada anak perempuan, serta
mendorong pertumbuhan badan. Peningkatan kadar FSH mengakibatkan
pengaktifan kelenjar gonad dan akhirnya membantu pematangan folikel pada
ovarium dan spermatogenesis pada testis.2,3,4
6. Klasifikasi (Penggolongan)
Perkembangan
dini rambut pubis (bulu kemaluan), payudara atau alat-alat kelamin bisa
terjadi dari proses pematangan yang alamiah atau dari beberapa kondisi
patologis. Pubertas Prekoks bisa dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu :
a. Secara alamiah pubertas dini dapat terjadi dalam berbagai aspek fisik, kondisi ini disebut idiopathic central precocious puberty atau GnRH-dependent (Pubertas Prekoks Sentral).
Hal ini bisa terjadi parsial ataupun transien. Pubertas sentral bisa
muncul secara dini bila terjadi gangguan pada sistem penghambatan hormon
yang diproduksi otak, atau adanya hamartoma hipotalamus yang
memproduksi sedikit gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
b. Perkembangan organ seksual sekunder dipengaruhi oleh hormon steroid yang berasal dari keadaan abnormal lainnya (tumor gonad atau adrenal, hiperplasi adrenal kongenital dan lainnya). Keadaan ini tidak dipengaruhi gonadotropin-releasing hormone (GnRH-independent) disebut peripheral precocious puberty atau precocious pseudopuberty (Pubertas Prekoks Perifer).
7. Gejala Klinis
Pada
anak perempuan, maka tanda-tanda klinis yang memberikan petunjuk pasti
apabila dialami pada usia kurang dari 9 tahun, antara lain :
- Payudara membesar.
- Tumbuhnya rambut pubis dan rambut tipis pada lengan bawah.
- Bertambah tinggi dengan cepat.
- Mulainya menstruasi.
- Tumbuh jerawat.
- Munculnya bau badan.
Sedangkan pada anak laki-laki, tanda-tanda terjadinya Pubertas Prekoks akan muncul saat umur kurang dari 10 tahun meliputi :
- Pembesaran testis dan penis.
- Tumbuhnya rambut pubis, lengan bawah dan wajah.
- Peningkatan tinggi dengan cepat.
- Suara memberat
- Tumbuh jerawat
- Munculnya bau badan
Banyak
anak yang menunjukkan gejala pubertas lebih awal yang dikenal sebagai
Pubertas Prekoks parsial. Beberapa anak perempuan umumnya mulai muncul
keluhan diantara umur 6 bulan dan 3 tahun dengan ditandai terjadinya
pembesaran payudara yang kemudian akan berhenti atau akan tetap bertahan
tanpa perubahan fisik.
8. Diagnosis
Saat
kita menemukan seorang pasien dengan kecurigaan mengalami Pubertas
Prekoks, maka kita harus melengkapi anamnesa dan riwayat pasien beserta
keluarganya, melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dan memastikan
diagnosis dengan melakukan tes laboratorium terutama fraksi hormonal
maupun radiologis yang dispesifikasi pada foto tulang.
Untuk
pemeriksaan penunjang laboratorium, maka dilakukan tes kadar hormon LH
dan FSH basal, uji GnRH terstimulasi, esterogen dan progesterone serum,
β-HCG, 17-OH progesteron, estradiol dan beberapa pemeriksaan hormonal
lainnya atas indikasi. Diperlukan pula pemeriksaan radiologis
diagnostik, maka yang difokuskan adalah pencitraan umur tulang dan
survey tulang (McCune-Albright), sedangkan untuk etiologi dilakukan
CT-Scan/MRI kepala dan USG pelvis/adrenal.
9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Pubertas Prekoks ditentukan tipenya sebagai berikut :
- Tata Laksana Pubertas Prekoks Sentral ; Kebanyakan anak dengan Pubertas Prekoks sentral tidak disertai penyakit lainnya. Terapinya dinamakan GnRH analogue yang biasanya terdiri dari suntikan bulanan berupa leuprolide yang menghentikan aksis HPG dan menghambat perkembangan. Terapi tersebut dilanjutkan hingga pasien mencapai umur pubertas normal yang sesuai. Apabila mereka lupa atau menghentikan pengobatan, maka proses pubertas akan dimulai lagi.
- Tata Laksana Pubertas Prekoks Perifer ; Tujuannya adalah melakukan penanganan pada penyakit yang mendasari timbulnya Pubertas Prekoks ; misalnya karena konsumsi obat, maka obat tersebut dihentikan ; contohnya pada tumor, maka segera lakukan pembedahan reseksi tumor agar menghentikan agresifitas pubertas.
10. Prognosis (Nilai Kesembuhan)
Studi
melaporkan tingginya efektifitas dan keberhasilan pengobatan Pubertas
Prekoks apabila diberikan sedini mungkin dan haruslah mencapai tujuan
terapi, yaitu tercapai umur pubertas normal yang sesuai.3
DAFTAR PUSTAKA
- Haslam RHA. Endokrine System. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi Internasional ke-17. Philadelphia : Saunders Elsevier Science. 2004 ; p.1926-1935
- Anonim. Diakses : 28 April 2009. Diunduh dari : http://en.wikipedia.org/wiki/precociouspuberty. April 9th 2009.
- Klapowitz PB. Medscape Team Of Emedicine. Precocious Puberty. (Diakses : 28 April 2009). Diunduh dari : http://emedicine.medscape. com/article/987886-overview. March 28th 2007.
- Mayo Clinic Staff. Mayo Foundation. Precocious Puberty. (Diakses : 28 April 2009). Diunduh dari : http://mayoclinic.com/article/precociouspuberty-definition. Februari 5th 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar